Begini Alasan Kenapa Kopi Sumsel Bakal Mendunia

Reporter: Faldy

PALEMBANG, Mattanews.co – Kopi Sumsel Mendunia adalah cita-cita dan impian warga Sumatera Selatan (Sumsel), dimana daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia ini memahami betul potensi ini mampu menaikkan roda perekonomian.

Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal menjelaskan setelah Gubernur Sumsel Herman Deru mengeluarkan Pergub untuk beraktivitas dimasa pandemi, Aufa menilai ini menjadi moment yang bagus untuk para penggiat kopi untuk mengenalkan kopi Sumsel ini.

“Ini tantangan bagi kita,” jelasnya, di Ngopi Bareng merayakan Hari Pariwisata Dunia 2020 (world tourism day 2020), di Kambang Iwak Park Palembang, Minggu (27/9/2020).

“Kopi kita banyak, tapi tidak terkenal, karena kita belum punya Brand, kita harus punya strategi untuk masalah ini,” sambungnya.

“Selain ivent seperti ini, kita juga akan membuat agrowisata, dimana disitu para turis akan dikenalkan dari awal memitik kopi sampai ke proses penyajiannya” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpani SP, M.Si, menjelaskan luas perkebunan kopi di Sumsel ini ada 251.027 Ha dengan total produksi lebih dari 145.000 ton biji kering, namun sayangnya ekspor kopi tersebut lari ke Lampung sehingga PAD Sumsel tidak di dapat dari sektor ini.

“Tahun ini ekspor kita nol persen,” jelasnya.

Untuk di Sumsel mayoritas kopinya adalah Robusta, Kopi Robusta Sumsel ini ada yang sudah mendapat sertifikat Indikasi Geografis  (IG) yakni kopi robusta Semendo dan Empat Lawang

Dan kita ada satu kopi organik yakni ada di OKU Selatan dan Lahat, saat ini kopi organik sudah mendapat pengakuan SNI, Standar Eropa dan Standar ATZ

“Kopi organik ini bebas dari pestisida, bebas dari bahan kimia, semuanya diolah dengan bahan organik,” jelasnya.

“Sudah jelas, sudah banyak keunggulan yang ada di Kopi Sumsel ini, dan memang kita harus lebuh gencar lagi mensosialisasikannya,” tandas Rudi.

Sementara itu, Ketua SCAI Sumsel Iqbal Rudianto, mengungkapkan untuk memperkenalkan kopi Sumsel ini, yang pertama kita harus meningkatkan konsumsi kopi Sumsel bagi masyarakat Sumsel sendiri dan menggunakan berbagai sarana promosi baik itu lewat obrolan temen ke teman sampai ke media sosial.

“Data secara internasional, menunjukkan bahwa penduduk dunia sudah mengkonsumsi kopi itu sekitar 13 kg pertahunnya perorang.

Sedangkan untuk di Indonesia baru 0,75 atau sekitar 3,45 kg pertahun, dengan kondisi seperti ini tentunya harus ditingkatkan dengan sosialisasi bagaimana minum kopi itu menyehatkan.

“Minum kopi itu sehat, kalau tanpa gula, tidak ada efek samping dari minum kopi,” tegasnya.

Editor: Fly

Bagikan :

Pos terkait