Rubi: OTT Muara Enim Hanya Apes Saja, KPK Harus Bongkar Kasus Lebih Besar Lagi

Reporter : Anang

PALEMBANG, Mattanews.co – Ramainya perbincangan tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa salah satu kepala daerah di Sumsel dan beberapa orang lainnya membuat Sumsel kembali terguncang sehingga viral di seluruh Indonesia dan menyita perhatian publik. Hal tersebut membuat pimpinan Jaringan Advokasi Masyarakat Sumsel (JAMS) Rubi Indiarta angkat bicara, Kamis (05/09/2019).

Dikatakan Rubi Indiarta, dirinya memberi apresiasi kepada pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah melakukan OTT, akan tetapi ia tidak begitu kaget karena melihat kasus Bupati Muara Enim ithlu hanya berupa fee proyek. ” Sebenarnya itu hal yang sudah biasa, bukan rahasia umum lagi namanya fee proyek, hampir di setiap daerah bahkan di tingkat kementrian sekalipun hal itu biasa terjadi,” ucapnya.

Kenapa itu sampai terjadi, sambung aktivis muda ini, karena banyak hal, selain kos politik yang besar ada faktor lain yang membuat itu terjadi. “Misalnya sistem balas jasa kepada timsesnya saat perhelatan Pilkada lalu, bagi-bagi rejeki kepada sahabat dan rekan, bahkan lembaga-lembaga tertentu, serta banyak lagi hal yang membuat itu terjadi. Tapi itu lumrah di Indonesia,” ungkap dia.

“Hanya menurut kami kejadian yang menimpa Bupati Muara Enim itu lagi apes dan sial saja. Harapan kami kedepan pihak KPK, bekerja lebih profesional lagi. Tidak bekerja berdasarkan suka dan tidak suka. Harus membongkar kasus yang lebih besar dan super lagi, karena kalau kasus ini didalami, kami yakin akan banyak yang terjerat nantinya,” tambah Rubi.

Dirinya sangat berharap dengan adanya kasus OTT itu akan membuat efek jera kepada semua pejabat di Indonesia ini khususnya di Sumsel. “Harapan kami kedepan tidak ada lagi terjadi hal semacam itu di Sumsel ini, kami berharap kepada kepala daerah untuk bekerja lebih profesional dan berhenti untuk mengurusi proyek,” tutupnya.

Editor : Anang

Bagikan :

Pos terkait