MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru mendapatkan kritik karena dituding nepotisme dalam pengangkatan pejabat. Namun, Aktivis Sumsel Andrei Utama menilai tudingan terhadap Herman Deru bernuansa politis dan pengalihan isu.
Menurut dia, gencarnya kritik yang ditujukan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru belakangan ini selain bernuansa politis juga bertujuan untuk menutupi kasus mega korupsi Masjid Sriwijaya yang sedang dibongkar Kejaksaan Tinggi Sumsel. Apalagi kasus korupsi tersebut diduga kuat melibatkan para pejabat dan mantan pejabat penting di Sumsel.
“Masyarakat sudah membaca bahwa gencar kritik berbau fitnahan terhadap Herman Deru dilancarkan bersamaan dengan kasus mega korupsi Masjid Sriwijaya yang sedang heboh saat ini. Hal ini tentu ingin mengaburkan kasus korupsi masjid yang menghebohkan tersebut,” ujarnya, Jumat (09/04/2021).
Rei membantah jika hal yang menyebutkan Herman Deru telah melakukan KKN dalam pengangkatan pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel. Pasalnya, pengangkatan pejabat sudah melalui mekanisme yang diatur dalam peraturan perundangan. Misalnya melalui lelang terbuka oleh panitia yang melibatkan perguruan tinggi. Sehingga siapapun berhak ikut tidak terkecuali PNS yang masih terbilang keluarga Herman Deru.