Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia HD menjelaskan rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan.
Rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan tanaman obat, sayuran, aroma atau perisa makanan.
“Sejarah telah membuktikan hal tersebut, bahkan bangsa-bangsa di eropa datang ke Nusantara untuk berburu dan menguasai rempah negeri kita.
Rempah menjadi barang dagangan yang paling berharga. Rempah selain digunakan untuk masakan, juga dibuat untuk pengobatan. Memperkaya khazanah kuliner khas daerah, serta bermanfaat meningkatkan kesehatan bagi masyarakat,” ucap Feby.
Dia menyebut, festival rempah bertujuan untuk mengenalkan keberadaan rempah hasil Bumi Sriwijaya. Selain itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, membantu bangkitnya ekonomi kerakyatan dan UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19.
“Festival ini diikuti oleh TP PKK Kabupaten / Kota Se Sumsel, Organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW, Dewan Rempah Indonesia dan perkumpulan jamu gendong, serta Stand UMKM dan kuliner,” tandasnya sembari menyebut selama festival berlangsung digelar bazar rempah. Talkshow, Demo membuat minuman kesehatan dari bahan baku rempah, Senam bersama, Gebyar Panggang Kemplang, lomba merangkai sayur dan kegiatan menarik lainnya.