Menurutnya, pada pandemi Covid-19 saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi upaya percepatan penurunan stunting. Dimana, capaian yang sudah baik selama 2 tahun terakhir, yang telah berhasil menurunkan persentase stunting dari 32,9 persen pada tahun 2020, menjadi 31,2 persen pada tahun 2021, harus terus dipertahankan untuk mencapai target pada akhir tahun 2024.
“Tantangan utama penanganan stunting adalah tidak terjadinya konvergensi pelaksanaan program dan kegiatan. Sehingga berbagai program dan kegiatan penanganan stunting yang tersebar melalui berbagai mekanisme pendanaan baik di pusat maupun daerah tidak terlaksana secara lengkap di suatu lokus, dalam hal ini ditingkat desa,” kata ia.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh OPD untuk melakukan koordinasi. Agar kegiatan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan hingga tingkat desa dapat tepat sasaran. Serta dapat mengoptimalkan kampanye perubahan perilaku terkait stunting kepada masyarakat.
“Kita masih dalam situasi pandemi Covid-19, dimana pemerintah masih terus menggalakkan vaksinasi secara masif untuk masyarakat. Termasuk vaksinasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Yang menjadi sasaran utama dari percepatan penurunan stunting,” tukasnya.