PT Pagar Bukit Asam kemudian menyalurkan bantuan-bantuan itu ke para petani di Desa Pagar Dewa. Dengan adanya bantuan tersebut, para petani tak perlu menyewa alat-alat produksi dengan biaya tinggi. Upah giling juga dapat ditekan.
“Ada bantuan pupuk dari PTBA, kita salurkan gratis. Setelah itu kita beli berasnya petani, kita kemas. Kita jual ke toko dan sebagainya,” tutur Windry.
PTBA pun membantu pemasaran hasil produksi para petani yang bekerja sama dengan PT Pagar Bukit Asam. Beras dapat dijual dengan harga lebih mahal karena tak menggunakan pupuk kimia. Beras organik ini diberi merek Dewa Bukit Asam.
“Biasanya mereka pakai pupuk kimia, arahnya kita pakai pupuk organik semua. Sistem pengemasan kita buat lebih bagus. Alhamdulillah kita dibantu PTBA,” ujar Windri.
PT Pagar Bukit Asam saat ini memiliki 7 orang pengurus dan membawahi sekitar 95 petani. Melihat perkembangan yang semakin positif, Windri optimistis suatu saat dapat memberdayakan semua petani di desanya.
“Harapannya seluruh masyarakat di desa saya seluruhnya bisa berdaya dan mandiri. Kalau Tuhan merestui, kami bisa menyelesaikan,” tegasnya.