“Harapannya ini bisa lanjutkan dari sisi perluasan di kabupaten kota lainnya, maupun dari sisi peningkatan di tingkat pendidikan di SMP hingga SMA,” tambahnya.
Direktur Utama ICRAF Indonesia Sonya Dewi menerangkan, ekosistem gambut yang besar di Sumsel ini menjadi hal penting bagi kehidupan.
Akan tetapi, pengelolaan yang tidak tepat akan berakibat pada kerusakan dan potensi bencana yang cukup besar.
“Salah satu sebabnya adalah minim pengetahuan tentang karakteristik dan praktek pengelolaan. Oleh karena itu, upaya bersama dalam mengelola ekosistem gambut adalah sebuah keharusan salah satunya adalah melalui pengenalan tentang gambut sejak dini,” jelas Sonya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sumsel Edward Chandra menyampaikan, peluncuran kurikulum ini diharapkan dapat mengubah mindset terhadap kepedulian pemeliharaan ekosistem Gambut di wilayah Sumsel.
“Kita akan dorong, dan minta agar ini (kurikulum) bisa segera diterapkan di beberapa daerah lain yang memiliki area gambut luas seperti Musi Banyuasin,” tegas Edward.