Ia pun meminta maaf kepada wakil rakyat yang selama ini belum ada komunikasi dan selanjutkan akan berkoordinasi instens untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Jangka pendek kami akan minta usulan tambahan kuota, bersama Kadis Esdm Sumsel dan BPH Migas. Kedua remaping SPBU nozzle SPBU akan menambah jalur dan sosialisasi kepada masyarakat agar subsidi tepat,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Kadis ESDM Sumsel Hendriyansah mengakui akibat dari kenaikan BBM mengancam ketersedian kuota bahan bakar jenis tertentu (solar) dan bahan bakar khusus penugasan (pertalite). Dimana, kuota Sumsel berdasarkan keputusan BPH Migas 566.562 (solar) dan 704.152 (pertalite).
“Kuotanya sudah tergerus, diperkirakan pertengahan oktober habis. Kita sudah kordinasi pertamina, minyaknya ada secara material tapi karena penyaluran berdasarkan kuota jadi ini akan kita usulkan tambahan,” tuturnya.(*)