“Adapun realisasi penerimaan tahun 2021 itu Rp. 4.384.800.500,- atau 107 persen, sedangkan tahun 2022 Rp. 4.318.417.850,- atau 105 persen,” tambahnya.
“Kami buka kajian dahulu dari tahun 2021 ke 2022 memang mengalami penurunan dari 107 persen menjadi 105 persen. Meskipun begitu, secara umum pasar-pasar di Tulungagung untuk rencana penerimaan itu sebenarnya tercapai,” sambungnya.
“Ada beberapa permasalahan tidak tercapai di tahun 2022 lalu, karena ada kegiatan penutupan pasar hewan terpadu akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Pasar ditutup beberapa bulan pada pasar hewan dan dibuka untuk lokal, hal ini sangat berpengaruh dalam hasil rencana penerimaan,” kata Zaenu menambahkan.
Lebih lanjut Zaenu menjelaskan pada tahun 2023 pihaknya dalam upaya mendongkrak PAD bersumber dari penerimaan retribusi pasar akan mengoptimalkan pengelolaan sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Rencana penerimaan kayaknya tidak ada kenaikan yang stagnan, kami akan melakukan evaluasi kejadian tahun lalu,” terangnya.