Hibar Eco Village Malang Nengah Disulap Jadi Kebun Sayur

Reporter : Wawan

PURWAKARTA, Mattanews.coDitengah pandemi covid 19 ini, banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat, dalam memanfaatkan lahan, termasuk Hibar Eco Village, yang terletak di Kampung Malang Nengah Wetan Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta sukses disulap menjadi kebun sayur, untuk memenuhi kebutuhan dan nutrisi masyarakat sendiri, Sabtu (12/9/2020).

Ide ini berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari Malang Nengah Wetan, sebagai langkah preventif mencegah penularan Covid-19.

“Dengan perkebunaan sayauran yang dibentuk ini, semoga dapat memotivasi dan menumbuhkan semangat para anak muda atau kaum millenial untuk bertani. Kalau sebelumnya, kita melihat, sayuran hanya tumbuh di dataran tinggi saja, ternyata di Purwakarta yang udaranya cukup panas, termasuk sayur Kol bisa tumbuh subur. Ditambah semangat dan senang mengerjakannya, sudah pasti menghasilkan. Selain bermanfaat, itu juga menjaga ekosistem yang ada,” ujar Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat diwawancarai wartawan online media ini.

Dikatakan Bupati Anne, pihaknya masih mengalami kesulitan mencegah alih fungsi lahan, walaupun Pemerintah Daerah (Pemda) sudah mengeluarkan regulasi dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengunci 18 ribu Hektare lahan pertanian di Purwakarta.

“Yang kita takutkan tidak ada yang ingin menjadi petani, sementara lahan ada, jika benar itu terjadi, lahan bisa beralih fungsi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyempatkan promosi kepada kaum millenial untuk gemar bertani,” tandas Anne.

Direktur Manajer PT EWINDO, Glenn Pardede mengatakan, tujuan dari didirikannya demplot-demplot yang berada di pekarangan rumah warga ini, adalah untuk memberikan pengetahuan, khususnya praktek budidaya sayuran yang baik di wilayah perkotaan.

“Nantinya, diharapkan Kampung Malang Nengah ini bisa menjadi dengan konsep Kampung Eco Village, agar masyarakat bisa merasakan peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Pilihan Pembaca :  Ketua DPC MOI Karawang Minta Kepolisian Selidiki Kasus PTSL Desa Srijaya

Demplot tersedia, awalnya dikelola 30 ibu rumah tangga dari kelompok Wanita Tani Bina Lestari di rumah mereka masing-masing.

“Saat ini pesertanya terus bertambah, ada lebih dari 70 orang yang mengikuti kegiatan urban farming ini,” pungkasnya.

Editor : Selfy

Pos terkait