Menurut Ojik- sapaan Alfrenzi Panggarbesi-, serangan kampanye hitam terhadap Herman Deru ini sudah biasa dialami dan terjadi secara berulang setiap menjelang Pilkada. Serangan kampanye hitam lebih dahsyat pernah dialaminya pada Pilkada OKUT dan Pilgub 2013 dan 2018 lalu. “Bahkan Fitnah-fitnah keji soal asusila pernah dialami Pak Herman Deru,” ungkap Ojik prihatin.
Ojik menegaskan, serangan kampanye hitam terhadap HD ini punya muatan politik, bukan murni hukum. Tujuannya sangat jelas untuk menjatuhkan nama baik dan menurunkan elektabilitas Herman Deru menjelang Pilgub yang tinggal sekitar 7 bulan ini. Apalagi sosok Herman Deru dikenal sebagai Gubernur Sumsel yang berprestasi, dekat serta dicintai masyarakat Sumsel. Herman Deru yang juga Ketua DPW Nasdem Sumsel tersebut juga dikenal tokoh yang religius dengan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz dan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang sukses menurunkan angka kemiskinan dan angka stunting.
“Semua orang tahu, terutama elit-elit politik bahwa sampai saat ini survey pak Herman Deru masih tertinggi dan jauh meninggalkan kandidat lainnya,” ujar Ojik.