“Petahana ini aneh, karena partai orang lain kok yang diklaim. Susah. Karena sebagai ketua partai, dia mencurigai ketua partai yang lain masih bisa lari komitmennya dengan Sutinah. Mungkin ketua-ketua partai itu dia ukur dengan dirinya,” ujarnya.
Sikap ambigu disematkannya ke paslon Habsi-Irwan sebagai petahana ataupun sebagai ketua partai. Dia itu sebagai ciri ambiguitas komunikasi petahana.
Dia pun menilai kelas Sutinah Suhardi sangat jauh berbeda dengan paslon petahana. Kubu petahana dinilai komunikasinya ambigu, sebab mengejar partai tapi sekaligus mencurigainya bisa tidak komitmen.
Sedangkan Sutinah Suhardi, lanjutnya, komunikasi dan komitmennya jelas. Bahkan deklarasi 10 partai itu, karena komunikasi serta visi misi dua arah sudah jelas dan mengikat.
“Teman-teman partai percayai kepada Sutinah, sebaliknya juga Sutinah 100 persen percaya kepada komitmen teman-teman partai, so what? Clear kan,” ungkapnya.
Maenunis menantang kubu petahana untuk terbuka kepada media dan publik, terkait partai mana saja yang mereka klaim telah resmi mendukung mereka.
