“Salah satunya melalui pelatihan yang mampu meningkatkan secara optimal keahlian masyarakat dalam pemahaman dan pengelolaan budidaya Lebah Madu Kelulut (Trigona Spp) sehingga meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekaligus melestarikan lingkungan hutan yang berada di Aceh”,terangnya.
Meskipun demikian, sambung Wakil Ketua I, Komite II DPD RI, sekilas terlihat usaha madu kelulut mudah untuk dijalankan, namun pada kenyataannya pengembangan usaha cukup sulit. Hal ini dikarenakan pemahaman pengelolaan ternak lebah madu harus lebih mendalam untuk pengambilan-keputusan yang tepat dalam biaya-biaya untuk menjalankan usaha lebah madu.
“Kita berharap, melalui pelatihan budidaya madu kelulut dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang,”harap Abdullah Puteh
Sebelumnya, Kasie Sarana dan Evaluasi Pelatihan BPLHK Pematang siantar, Juto K. Malau menyampaikan, kegiatan budidaya lebah madu juga sebagai bentuk peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.