Menurut Kepala Staf Presiden, dengan pemberitaan seperti itu diharapkan di masyarakat bisa terbangun empati dan tetap menegakkan protokol kesehatan. “Kalau di sisi lain masyarakat sudah agak kebal dengan berita tentang kasus Covid-19, mungkin bisa membangun empati atau merasa bersalah jika tidak menegakkan protokol kesehatan. SIsi itu yang mungkin lebih mengena,” ujarnya.
Moeldoko juga mengapresiasi media yang selama ini memberitakan penanganan Covid-19 dan berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat. “Saya apresiasi dan menaruh rasa hormat kepada teman-teman media atas kejadian yang sama-sama kita rasakan, masyarakat rasakan semua,” ungkapnya.
Menurut Kepala Staf Presiden, menyatakan penanganan pandemi Covid-19 seperti menekan balon. “Ketika di satu sisi ditekan maka akan menggelembung di tempat yang lain,” ujarnya. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya untuk mendorong pelibatan seluruh pihak dalam penanganan Covid-19. “Salah satunya dengan 10 Rumah Aman bisa memantau tetangga dalam satu RT,” jelasnya.