“Terlebih terdapat momentum kenaikan harga minyak yang sangat cepat, sehubungan dengan kekhawatiran pasokan global karena adanya situasi geopolitik dunia yang sedang memanas saat ini. Sehingga harga minyak dunia sempat menembus angka US$ 125 per barel, atau rekor tertinggi sejak tahun 2014,” kata Rinto.
“Momentum ini harus dimanfaatkan betul dengan keseluruhan program kerja dalam W,PnB 2022 dapat dieksekusi semuanya, syukur-syukur dari hasil CEO Forum 2022 nantinya ada KKKS yang menambah investasi, yang artinya ada penambahan program kerja sehubungan dengan arus pendapatan KKKS yang meningkat,” tambahnya.
Lebih lanjut Rinto menambahkan, bahwa dengan program kerja yang masif di 2022 akan ada berbagai tantangan dan kendala. Semisal, ketersediaan rig dan pengaturan jadwalnya. Tentu akan menimbulkan tantangan tersendiri ketika rencana pemboran sumur pengembangan di tahun 2022 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021, artinya dibutuhkan rig dalam jumlah yang lebih besar.