Nantinya, kebutuhan anggaran dan peralatan ini akan dibantu secara bersama-sama oleh pihak perusahaan. “Jika semua dikoordinasikan dengan baik maka pengendalian karhutla akan semakin baik. Karena itu pertemuan ini dilakukan agar semua langkah yang kita lakukan nanti bisa terpadu. Kita bisa bersinergi saling mengisi manakala ada kekurangan dan keterbatasan,” ucap Fatoni.
Diketahui, dalam upaya penanggulangan Karhutla, Polda Sumsel menerapkan tiga langkah, yaitu mitigasi, investasi dan rehabilitasi. Fatoni dengan tegas juga mendukung sejumlah langkah penanggulangan tersebut.
Selaras, Dinas Perkebunan Sumsel juga akan mendata Keanggotaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk memudahkan koordinasi penanganan Karhutla. Senada, Pangdam II Sriwijaya juga akan menerjunkan 1 SSK berjumlah 350 personel mulai 11 Oktober sebagai upaya penanggulangan Karhutla.
Edi Nugroho Santoso, Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan KLHK berharap pihak perusahaan melakukan antisipasi di 4 titik prioritas penanganan Karhutla di Sumsel. Diantaranya PT Waringin Agro Jaya di Kabupaten OKI, kedua area Suaka Margasatwa Padang Sugihan, ketiga ruas jalan tol Palembang-Kayuagung, tol Indralaya-Prabumulih dan Jalan Lintas Timur Sumatera. Terakhir, area PT Banyu Kahuripan Indonesia Kabupaten Banyuasin dan Muba.