Meurah memaparkan, berbagai intervensi telah dilakukan pada kegiatan stunting 2022.
“Pihak kami telah melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan KEK, pemberian suplemen Tablet Tambah Darah (TTD), pemberian makanan bayi dan anak, pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak kurang gizi, tata laksana gizi buruk, pemberian imunisasi serta peningkatan sarana dan prasarana sanitasi”, terangnya.
Berbicara kemiskinan, Meurah menerangkan secara Nasional angka kemiskinan di Aceh Tamiang mengalami penuruan dari angka 10,14% menjadi 9,57%.
“Kemiskinan ekstrem di Aceh Tamiang pada Desil 1 berjumlah 6.895 KK atau 34.856 Jiwa. Beberapa faktor penyebab kemiskinan diantaranya rendahnya pendapatan penduduk, rendahnya kualitas SDM dan meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan pokok”, jelasnya menambahkan.
Sementara itu dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengacu kepada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk di sinkronisasikan dengan data yang telah dimiliki.