“Kita anggarkan untuk itu, tapi sesuai kemampuan, namun demikian untuk dua titik pembangunan palang pintu kereta api sifatnya emergency, maka kita prioritaskan yaitu di tempat kejadian kecelakaan kemarin itu sama di dekat kampus Universitas Islam Negeri Desa Plosokandang karena dipandang sering lalu lalang mahasiswa,” paparnya.
“Pada intinya dari 18 perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini secara bertahap kita akan bangun, sementara prioritas 2 palang itu tadi kita anggap mendesak,” imbuhnya.
“Insya Allah, 3 bulan kedepan kedua palang kereta api terealisasi, tidak menutup kemungkinan lebih cepat semakin baik. Tapi yang jelas kita harus ijin ke Daerah operasi KAI di Bandung,” pungkasnya.