Ia menambahkan, sebagai calon Bupati punya kewajiban untuk memberikan pelajaran yang baik dan positif kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak lagi sekat dan kelompok untuk memberikan penilaian siapa yang pantas atau tidak pantas.
Sebagai orang yang berbudaya dan menjunjung tinggi tradisi yang ada, AFU mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghargai pesta demokrasi saat ini.
“Marikah kita menghargai pesta demokrasi yang ada di Raja Ampat, melawan kotak kosong merupakan pelajaran baru dan bisa jadikan pelajaran baik kepada semua daerah dengan menunjukan bahwa orang Raja Ampat mencintai kedamaian,” ajaknya.
Pasangan calon yang hadir saat ini, menurut AFU ini adalah presentatif ditengah-tengah masyarakat. Ukurannya secara perwakilan di DPRD 80 sampai 90 persen sudah di miliki.
“Meski demikian, namun semuanya butuh kerja keras dan tanggungjawab baik bakal calon, tim sukses dan seluruh pendukung,” katanya.
AFU mengatakan, bagi kelompok-kelompok yang berasumsi baik di media sosial maupun membentuk perlawanan politik bahwa kehadirannya bukan untuk melawan politik, bukan untuk melawan agama dan bukan untuk melawan kelompok-kelompok tertentu, namun kehadirannya karena tanggungjawab dalam mewujudkan cita-cita yang belum tercapai.