“SE Gubernur ini secara tidak langsung sudah dikangkangi oleh pihak PKS, makanya kami mengadu kepada DPRD. Apabila RDP ini tidak ditindaklanjuti jangan salahkan petani apabila melakukan aksi sendiri,” ucap Mashuri.
Salah satu perwakilan Koperasi Mutiara Bumi yang bermitra dengan PT. ASL mengatakan. Sejak harga turun, mereka tidak pernah lagi menjual sesuai harga yang ditetapkan Dinas Perkebunan.
Untuk petani yang bermitra khususnya dengan PT. APL tidak ada permasalahan. Akan tetapi, PT. APL tidak menerima Kelapa Sawit dari Petani yang bukan mitra. Mereka meminta agar pemerintah mendorong PKS tersebut membeli TBS Kelapa Sawit dari petani non-mitra dengan harga yang bersaing.
Dari 14 PKS yang ada di Kabupaten Batanghari hanya 4 PKS yang hadir. Adapun alasan PKS menjelaskan terkait murahnya harga TBS yakni, kebijakan Ekspor CPO kembali di buka tidak serta merta dapat memulihkan harga. Ketika ekspor kemarin ditutup maka pembeli di luar negeri, membeli kepada produsen lain seperti Malaysia.