Perwakilan PKS PT. Dharmasraya Palma Sejahtera Suasana, mengatakan sejak 10 hari lalu pihaknya tidak bisa menjual CPO, karena tidak ada pembeli. 10 hari kedepan, kemungkinan mereka tidak melakukan pembelian TBS lagi.
PT. BSU diwakili oleh Dedi katakan, mereka tetap membeli TBS dari masyarakat, untuk kebun plasma masih dibayar sesuai dengan harga Dinas Perkebunan.
PKS PTPN VI Aurgading dalam satu minggu ini sudah stop melakukan pembelian TBS dari pihak ketiga, karena tanki timbun sudah penuh. PTPN VI beralasan mereka memiliki lahan kebun sendiri di Durian luncuk seluas 4.800 hektar.
PT. HAL Owner memberikan kuasa penuh kepada pihak kedua, untuk mengelola pabrik. Mereka melakukan KSO, masih ada perbaikan PKS. Stok yang ada 900 ton, kapasitas tanki 1500 ton, tanki yang 500 ton sedang ada pencucian. Juga ada problem internal PT.KAS dengan PT. HAL, apakah KSO nya dilanjutkan atau tidak.
Selaku pimpinan RDP, Wakil Ketua (Waka) II DPRD Batanghari Ilhamuddin menyimpulkan Berdasarkan informasi yang terangkum dalam RDP, baik dari Koperasi maupun Pabrik Kelapa Sawit. Adanya perbedaan harga Tandan Buah Segar Kelapa sawit yang dihasilkan dari kebun plasma dan Non-Plasma.