Selain itu, Suparman juga menyoroti kondisi lingkungan sekolah yang terletak di dekat kolam retensi. Beberapa waktu lalu, tembok kolam tersebut jebol dan menyebabkan banjir.
Ia menawarkan dua solusi terkait masalah tersebut, yakni dengan menimbun kolam atau membuat retensi lebih besar agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan tersebut, Suparman berharap agar pengaspalan jalan, pengecoran, dan perbaikan retensi dapat segera terwujud dengan dukungan dana dari pemerintah.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk pengerjaan sarana dan prasarana tersebut tidak bisa mengandalkan dana dari BOS dan PSB.
“Saya berharap aspirasi kami bisa terealisasi pada tahun 2025, mengingat luas lahan kami yang mencapai 4,3 hektar,” pungkasnya.