MATTANEWS.CO, MAKASSAR – Kehadiran ‘Polisi RW’ di kalangan kepolisian menuai banyak tanggapan. Berkaitan dengan itu Aliansi Aktivis Mahasiswa Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan (Focus Group Discussion) FGD, Jumat (16/06/2023).
FGD yang bertema “Pro Kontra Polisi RW” tersebut dilakukan di Cafe Red Corner, Jl Yusuf dg Ngawing Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan menghadirkan dua Narasumber yakni dari pihak kepolisian Kasat Bimmas Polrestabes Makassar, Muh Haris Welong, dan Muh Arsyi Jailolo ketua Umum HMI Cabang Makassar.
Muh Haris Welong berpandangan bahwa tujuan dibentuknya ‘Polisi RW’ tersebut salah satunya adalah menjaga kerukunan masyarakat dan keharmonisan.
“Saat ini memang tahap sosialisasi mengenai Polisi RW, sehingga kita mesti memahamkan kepada masyarakat. Jangan sampai muncul stigma di masyarakat, tapi kehadiran Polisi RW ini betul-betul akan membantu pelayanan kepadanya masyarakat,” kata Kasat Binmas Polrestabes Makassar.
Pada saat yang sama Ketua HMI Cabang Makassar juga menuturkan bahwa dalam pembentukan Polisi RW tersebut harus memahami terutama dalam aspek antropologi.
Sementara itu, salah satu peserta dari perwakilan Gerakan Revolusi Nasional memberikan tanggapan mengenai kehadiran Polisi RW tersebut khususnya di Sulawesi Selatan nantinya. Ia berpendapat bahwa kehadiran Polisi RW tersebut, apalagi di tahun-tahun politik jangan sampai digunakan sebagai alat politik.
“Kehadiran Polisi RW saat ini memang menuai banyak pertanyaan dari berbagai kalangan, apalagi karena akan diterapkan pada tahun-tahun politik saat ini, jangan sampai dijadikan alat politik,” katanya.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa kenapa tidak Bhabinkamtibmas saja yang ditambah personilnya dibandingkan dengan membentuk Polisi RW.