MATTANEWS.CO, MUARA ENIM – Empat puluh tahun beroperasi, PT Bukit Asam, tbk sebagai perusahaan pertambangan batu bara dalam negeri terus berbakti dan berkontribusi optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga menjaga ketahanan energi negeri ini.
Dalam perayaan HUT PTBA kali ini, ditandai dengan peresmian program Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan, yakni PLTS Tanjung Raja dan fasilitas sosial berupa Objek Wisata PTBA di Tanjung Enim.
Salah satu program CSR PTBA yang sangat dirasakan manfaatnya adalah bantuan pompa irigasi tenaga surya di Desa Tanjung Raja Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim.
Pompa tersebut merupakan Pompa Jenis Submersible yang memiliki kemampuan dapat menyedot air yang mengandung lumpur.
Kapasitas pompa tersebut adalah 50 lps (liter per second) atau 50 liter/detik dengan head mencapai 30 meter.
Bantuan terdiri 1 unit pompa submersible, 1 unit inverter, 1 unit bak intake berukuran 1,5×3 meter dengan kedalaman 4 meter.
Pompa irigasi berdaya 11 kW tersebut akan disokong listriknya oleh PLTS berkapasitas 18,7 kW yang menggunakan 140 keping panel surya.
Lahan yang akan dialiri seluas 63 hektar dengan perkiraan hasil panen 3 kali setahun mencapai 567 ton.
Sebagai informasi, sebelum adanya bantuan tersebut, panen hanya dapat dilakukan 1 kali per tahun dengan hasil sekitar 189 ton.
Program PLTS ini merupakan salah satu dari sederet rangkaian ekspansi PTBA di proyek energi baru dan terbarukan yang terus dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya PTBA juga telah merampungkan beberapa proyek PLTS yang signifikan, yakni PLTS di Bandara
Soekarno Hatta.
Proyek tersebut bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II, PLTS Irigasi Pesawaran, PLTS Irigasi Talawi dan PLTS untuk Yayasan Az-Zawiyah di Kabupaten Ogan Ilir.
Program tersebut berupa pembangunan fasilitas sosial untuk mendukung dan mewujudkan visi Tanjung Enim sebagai Kota Wisata.
Area tersebut memiliki fasilitas rekreasi berupa coal park, gedung kesenian, gedung pertemuan, gedung kuliner, kolam wisata, dancing fountain dan lainnya.
Tidak sekadar seremonial peresmian, HUT-40 PTBA kali ini juga terasa istimewa.
Hal tersebut karena capaian-capaian perusahaan yang kini tengah bertransformasi dan memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
“Perjalanan PTBA menjadi seperti saat ini tentunya tidak mudah. Menempuh segala badai dan ujian, kita bisa tetap membuktikan dengan mencatat kinerja positif dan sederet prestasi lainnya,” ujar Direktur Utama PTBA Arviyan Arivin.
Ia juga menjelaskan, produksi PTBA kian menggeliat, ekspor meningkat, dan pemenuhan kebetuhan pasokan energi dalam negeri tetap menjadi prioritas perusahaan.
“Bahkan, di tengah pandemi tahun lalu, perusahaan tetap mampu mencetak kinerja positif dan membukukan laba,” ujarnya.
Beyond Coal yang menjadi jargon PTBA terus direalisasikan. Satu demi satu proyek hilirisasi untuk menggenjot nilai tambah batu bara dan ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan mulai berjalan.
PLTU Sumsel 8 yang merupakan pembangkit listrik mulut tambang terbesar dan efisien di Indonesia kini sudah mencapai progress.
Progres konstruksi 70% per Januari 2021 dan siap beroperasi komersial Unit-1 pada bulan Desember tahun ini dan Unit-2 pada bulan Maret 2022.
“Gasifikasi batu bara menjadi DME sudah di depan mata,”ucapnya.
Pabrik gasifikasi yang akan berada di Kawasan Industri Tanjung Enim (Bukit Asam Coal Based Industrial Estate / BACBIE), juga telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Perjanjian Kerja sama atau Cooperation Agreement antara PTBA, Pertamina dan Air Products Chemical Inc juga sudah ditandatangani pada 11 Februari 2021.
Tidak perlu menunggu waktu yang lama, agar pabrik bisa berjalan dan menghasilkan produk Dymethil Ether atau DME yang bisa menjadi produk substitusi LPG yang impornya kian bertambah setiap tahunnya.














