Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINI

Ada Ucapan Selamat Atas Capaian Sumsel Masuk Daftar Provinsi Termiskin di Indonesia

×

Ada Ucapan Selamat Atas Capaian Sumsel Masuk Daftar Provinsi Termiskin di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Papan ucapan dari organisasi mahasiswa atas capaian Sumsel masuk 10 provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)
Papan ucapan dari organisasi mahasiswa atas capaian Sumsel masuk 10 provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]

 

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Beberapa hari lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) pusat merilis 10 provinsi di Indonesia, dengan jumlah penduduk termiskin terbanyak di Indonesia.

Dari 10 provinsi tersebut, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berada di urutan ke 10, dengan persentase kemiskinan sebesar 12,56 persen.

Rilis tersebut sontak menarik perhatian warga Sumsel. Terlebih dari berbagai organisasi mahasiswa di Sumsel.

Pada hari Jumat (19/2/2021) pagi, 2 unit papan ucapan bertengger di Jalan Ade Irman Nasution, tepat di samping kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Papan ucapan tersebut bertuliskan ‘Selamat dan Sukses Atas Prestasi dan Capaian Gubernur Sumsel Menempatkan 10 Provinsi Termiskin Se-Indonesia’. Ucapan selamat tersebut dikirim oleh PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumsel dan Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumbagsel.

Keberadaan papan ucapan itu, kembali menarik perhatian para pengendara dan pejalan kaki yang melintas di tempat itu.

Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sumsel Husein Rianda mengatakan, papan ucapan tersebut adalah salah satu bentuk ucapan , kritikan dan masukan untuk pemerintah, karena Sumsel masuk dalam 10 besar provinsi termiskin di Indonesia.

Papan ucapan dari organisasi mahasiswa atas capaian Sumsel masuk 10 provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)
Papan ucapan dari organisasi mahasiswa atas capaian Sumsel masuk 10 provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)

“Kita sebagai organisasi pergerakan yang tergabung di Cipayung, sebagai organisasi penyeimbang pemerintahan, tetap menggedor, mengkritik dan memberikan masukan ke pemerintah,” ucapnya.

Ucapan tersebut menurutnya, harusnya menjadi tamparan bagi Pemprov Sumsel dan bukan merupakan prestasi yang baik untuk dipertahankan. Melainkan prestasi buruk dalam pemerintahan, selama Herman Deru menjadi Gubernur Sumsel.

Dengan kondisi ini, dia mengharapkan Gubernur Sumsel mengajak seluruh elemen bergabung dan mendengarkan masukan yang membuat Sumsel maju.

“Kelemahan pemerintah hari ini, tidak pernah duduk bareng dan berdiskusi intens dengan pemuda. Beberapa program belakangan dikritik, tapi tidak ada usaha pemerintah untuk mau berdiskusi dengan kita. Semakin dikritik, semakin buruk prestasi di Sumsel,” katanya.

 

Sebarkan Pamflet

Ketua IMM Sumsel M Iqbal didampingi perwakilan dari HMI, KMHDI dan SEMMI Sumsel saat menjelaskan pengiriman papan ucapan selamat karena Sumsel masuk 10 besar provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)
Ketua IMM Sumsel M Iqbal didampingi perwakilan dari HMI, KMHDI dan SEMMI Sumsel saat menjelaskan pengiriman papan ucapan selamat karena Sumsel masuk 10 besar provinsi termiskin di Indonesia (Nefri / Mattanews.co)

 

Ditambahkan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumsel M Iqbal, papan ucapan tersebut merupakan langkah pergerakan Cipayung, yang terdiri dari enam organisasi mahasiswa, yaitu HMI, IMM, PMII, Pemuda Muslim, KMHDI dan SEMMI Sumsel.

“Padahal Sumsel dikenal sebagai daerah lumbung pangan dan lumbung energi, Tapi Sumsel masuk 10 besar termiskin di Indonesia,” katanya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, dia menilai yang harus didorong perekonomian adalah di pedesaan, terlebih di sektor pangan dan pertanian. Karena dari desa bisa meningkatkan perekonomian daerah.

Tidak hanya mengirim papan ucapan ke samping kantor Pemprov Sumsel saja, Cipayung juga akan mengirim papan ucapan lagi ke Griya Agung Palembang.

“Kami juga akan menyebarkan pamflet di Palembang, terkait kebijakan (Gubernur Sumsel) yang tidak tepat sasaran. Sehingga daya beli di Sumsel menurun dan mengakibatkan Sumsel masuk 10 provinsi di Indonesia,” ucapnya.