[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Lima dari sembilan pelaku begal sadis yang meresahkan warga Palembang, akhirnya dilumpuhkan unit Resmob Polrestabes, Palembang. Rizki Fauzi (20), warga Perum Lorong Tambak Emon, M Romadoni (22), warga Kalidoni, Reno Pratama (20), M Taufik (20), warga Angkatan 66 dan Ahyar (22) warga Srimulya terpaksa jalan ‘ngesot’ setelah terlibat begal di Jalan Bening Sari, tepatnya Jembatan Bening Sari Kelurahan 20 Ilir D II, Kecamatan Kemuning, Palembang, yang menimpa korban Wancik (25) warga Bendung Gang Loben 1 Kelurahan 8 Ilir Kecamatan IT III, Palembang pada Minggu (11/4/2031), sekitar pukul 02.30 WIB.
Kejadian berawal saat korban melintasi lokasi. Tidak disangka, kawanan pelaku ini menghadang korban, sementara pelaku lainnya langsung menghantam kepala korban menggunakan helm. Mendapat serangan dadakan, korban jatuh tersungkur. Pelaku ini kabur membawa sepeda motor korban merk Yamaha Mio J Tahun 2012 bernopol BG 5833 ZH.
“Mereka ini memang merupakan Target Operasi (TO) kami dalam operasi Sikat Musi. Karena laporan korban berada di Polsek Kemuning dan kami memback-up, sehingga tertangkaplah kelima pelaku saat nongkrong. Selain para tersangka, anggota juga menyita baju yang digunakan saat beraksi,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, saat diwawancarai wartawan.
Kasat menjabarkan, awalnya berhasil mengamakan tersangka Ahyar saat sedang nyantai di warung. Dari nyanyian Ahyar, tertangkaplah M Romadoni, Taufik, Rizki dan Reno.
“Mereka ini terpaksa kita berikan tindakan tegas terukur, karena mencoba melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Mereka diringkus hanya berselang jam saja. Kini kami masih memburu empat rekannya lagi, yang sudah kami kantongi identitasnya. Doakan kami agar mereka cepat tertangkap,” jelas Kompol Tri Wahyudi, sembari menambahkan kelima tersangka dikenakan pasal 365 KUHP, dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.
Tersangka Rizki dan Romadhoni, saat di wawancarai mengaku menyesal sudah ikut melakukan aksi kejahatan ini.
“Saya diajak BR (Buron) pak. Awalnya, BR berkelahi, lalu kami ikutan mengeroyok. Ketika korban terjatuh, motornya kami bawa kabur dan dijual seharga Rp 1 juta. Uang dari penjualan motor tersebut kami bagi rata untuk jajan,” urainya tertunduk malu.