AMPCB Pertanyakan Pemindahan Barang Arkeologi Sumsel ke Pusat!
MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Dampak daripada pemindahan sejumlah barang arkeologi dari kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (Brin) Sumsel yang dulunya Balai Arkeologi Sumsel ke pusat, Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) memprotes dan mempertanyakan alasan serta dasarnya pemindahan tersebut, Jumat (07/06/2024)
Dikatakan Ketua AMPCB Vebri Al-Lintani dia mendapatkan informasi pemindahan tersebut melalui group WhatsApp. Bahkan dia meyakini jika warga Sumsel mengetahui hal itu akan juga turut memprotes, sebab telah jelas barang-barang itu merupakan aset dan sejarah milik Sumsel.
“Kami ingin tahu kenapa dipindahkan padahal benda benda itu adalah aset Sumsel, saya kira barang-barang arkeologi dari Sumsel selama ini sudah dipindahkan ke Belanda, Jakarta dan dimana-mana, namun harusnya barang arkeologi ditemukan masa kemerdekaan harusnya tetap di Sumsel, tapi kenapa barang arkeologi Sumsel tetap dipindah, ingin jelas tidak benar,” tegasnya.
Menurut Vebri yang pula merupakan mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), dirinya dam rekan-rwkan budayawan sempat menanyakan kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah VI Sumsel Kristanto Januardi soal pemindahan barang arkeologi Sumsel tersebut, akan tetapi menurut Kistanto Januardi barang arkeologi Sumsel akan diselamatkan karena di kantor Brin Sumsel tidak memadai menyimpan barang arkeologi tersebut.
“Yang kami sesali ini tidak ada informasi dari awal kalau barang arkeologi Sumsel ini dipindahkan, kami sebagai orang peduli cagar budaya mengharapkan barang arkeologi Sumsel harus tetap berada di Sumsel dan menurut Kristanto ini sudah dikomunikasikan dengan Pemerintah Daerah, tapi kita lihat komitmen pemerintah daerah menjaga barang arkeologi Sumsel dan cagar budaya sangat lemah, maunya kita barang arkeologi ini bisa ditampung di Sumsel, banyak museum disini seperti mùseum Balaputra Dewa, Museum SMB II,Museum TPKS dan Museum tekstil dan daerah banyak juga museum yang kondisinya kosong, tapi tidak ada kepedulian untuk memindahkan barang arkeologi tersebut ke museum-museum itu,” beber dia.
Vebri bahkan menambahkan jika menurut informasi, Pj Gubernur Sumsel akan membangun Museum Sriwijaya namun janji itu dinilainya omong kosong belaka.
“Kita ingin ada dialog antara komunitas peduli cagar budaya dengan pemerintah daerah minggu depan terkait masalah ini,” cetus dia.
Ditempat yang sama, salah satu anggota AMPCB Kemas Ari Panji menambahkan pihaknya akan mengklarifikasi dengan pihak terkait terhadap permasalahan ini Senin (10/6) mendatang.
“Ini bentuk kepedulian kita, saya merasakan pernah ikut melakukan penggalian arkeologi, betapa susahnya mencari artefak tersebut dari waktu ke waktu, ini mudah saja main pindah seenaknya,” katanya.(*)