MATTANEWS.CO, KOTA MALANG – Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menggelar Sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) kepada perwakilan Program Kampung Iklim (Proklim) dan kader lingkungan, pemerhati lingkungan serta masyarakat secara umum yang bertempat di Hotel Santika, Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang, Rabu (9/10/2024).
Dalam Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Soni Bachtiar, S.E., M.M, Kepala Bidang Tata Lingkungan Tri Santoso, S.Si, M. AP, M. IDS dan narasumber dari Fakultas Geografi, Universitas Gajah Mada (UGM) Dr.Lutfi Muta’ali, A.Si, MSP.
Acara tersebut dibuka Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Malang, Tri Santoso, yang memaparkan terkait dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang didalamnya sebagai pembangunan lingkungan.
“KLHS ini merupakan kegiatan kami adalah sosialisasi tentang kajian lingkungan hidup strategis atau disingkat KLHS untuk Kota Malang tahun 2024,” jelas Tri Santoso.
Menurut Tri, kegiatan ini merupakan salah satu metode atau media informasi kepada publik, sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan dan juga kinerja dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang kepada publik.
“Selain itu, meminta partisipasi dari masyarakat untuk menyampaikan saran masukan dalam rangka untuk melaksanakan pembangunan terutama wawasan pembangunan lingkungan,” terangnya.
Masih dijelaskan Tri, pembangunan wawasan lingkungan yang terpenting bahwa pada saat pelaksanaan pembangunan itu tidak didasarkan dari persoalan atau pertimbangan bagaimana daya dukungnya, daya tampungnya terhadap limbah sampah dan seluruhnya pencemar itu, maka itu nanti akan secara ini kembali lagi berbalik dan bersifat merugikan dan bersifat akan mengurangi hasil capaian yang sudah ada.
“Walaupun nilainya secara ekonomis, nampaknya memang sudah dalam level tertentu cukup tinggi, misalnya itu nanti tentu harus masih mempertimbangkan aspek pengurangannya. Pengurangannya itu apa, misalnya kerusakan lingkungan, pencemaran, salah satunya hilangnya keanekaragaman hayati.
Belum lagi yang paling penting saat ini eranya adalah adanya pendidihan global sebagaimana yang disampaikan oleh sekjen pbb konteks saat ini tidak lagi pemanasan global tetapi sudah ke level pendidikan itu demikian seriusnya permasalahan lingkungan itu ketika tidak dilakukan,” paparnya.
Masih dijelaskan Tri, pendidihan global itu menjadi satu hal yang harus diperhatikan, karena itu dampaknya akan menjadi High Cost atau biaya tinggi.
“Hal dampaknya akan menjadi punahnya splasma, punahnya satu keanekaragaman hayati jenis jenis biota atau jenis tumbuhan tertentu. Nah seperti itu, sementara polusinya sendiri itu akan terjadi terus menerus tingkat emisi yang cukup tinggi, emisi gas buang kendaraan, emisi, cerobong, pabrik dan juga emisi dari bahkan sampah yang pada saat proses penguraiannya itu,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, akan menimbulkan dampak berupa perubahan iklim, maka dibutuhkan langkah langkah tersebut, Dinas Lingkungan Hidup mengajak seluruh komponen mulai dari masyarakat pemerhati lingkungan, baik dari kader lingkungan, fasilitator 3R, bank sampah, forum kota sehat ada PACB, cagar budaya ada ikatan ahli perencanaan, termasuk perguruan tinggi dan juga dina terkait, termasuk bps dan juga instansi yang lain.
“Nah itu supaya mereka ini turut mempertimbangkan seluruh aspek. Apa aspek lingkungan hidup dan potensi potensi kerusakan atau pencemarannya itu didalam setiap langkah gerak perencanaan mereka di Dinas atau instansi masing masing,” tukasnya.














