MATTANEWS.CO, OKI – Insiden pengeroyokan terhadap Kepala Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Komarudin SE MM, dan seorang warga, Zainal Abidin (40), pada Senin (20/10/2025) sore di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8, menyita perhatian publik. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu disebut melibatkan sejumlah oknum berseragam TNI.
Menanggapi hal tersebut, Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI-OI angkat suara. Melalui pernyataan resmi, pihak Kodim menegaskan bahwa para pelaku bukan berasal dari satuan mereka.
“Yang terlibat bukan anggota Kodim 0402/OKI-OI, melainkan personel Brigif 8/Garuda Cakti Kodam II/Sriwijaya yang sedang menjalani latihan kaderisasi di wilayah PT BCP,” kata Pasi Intel Kodim 0402/OKI-OI, Lettu Arm Zolimin, didampingi Danunit Intel Lettu Kav Adam, Selasa (21/10).
Zolimin menjelaskan, saat kejadian, pasukan Brigif 8 tengah melaksanakan latihan teritorial pembangunan yang difasilitasi di area perusahaan. Kodim 0402/OKI-OI, kata dia, hanya bertugas melakukan pemantauan di wilayah latihan tersebut.
Pasca peristiwa itu, pihak Brigif 8 bersama aparat kepolisian dan tokoh masyarakat langsung melakukan mediasi. Pertemuan yang dihadiri oleh Kasi Ops Brigif 8, Kapolres OKI, anggota DPRD OKI, serta perwakilan warga itu disebut berlangsung kondusif.
“Kasi Ops Brigif telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada korban dan masyarakat. Sepuluh anggota yang diduga terlibat telah diamankan dan kini menjalani proses hukum militer,” ujar Zolimin.
Ia menambahkan, Kodim 0402/OKI-OI berkomitmen menjaga ketertiban dan memastikan prajurit TNI di wilayahnya bersikap profesional serta tunduk pada hukum.
Hingga kini, proses hukum terhadap oknum prajurit yang terlibat masih berjalan di internal militer. Situasi di lokasi kejadian dilaporkan telah berangsur kondusif, sementara pihak kepolisian dan Brigif 8 memastikan pengusutan dilakukan secara transparan.
Sementara itu, versi berbeda datang dari pihak korban. Kepala Desa Cahya Bumi, Komarudin, mengaku datang ke lokasi PT BCP untuk menanyakan kabar salah satu warganya yang disebut diamankan karena dugaan pencurian buah sawit. Namun, upaya klarifikasi itu justru berujung kekerasan.
“Saya datang baik-baik, memperkenalkan diri sebagai kepala desa. Tapi begitu saya selesai bicara, langsung dikeroyok ramai-ramai. Saya tidak tahu jumlahnya, yang jelas banyak,” tutur Komarudin kepada wartawan saat dirawat di RSUD Kayuagung.
Melihat adiknya dipukuli, Zainal Abidin yang datang kemudian mencoba merekam kejadian tersebut. Namun, tindakan itu justru membuatnya ikut menjadi korban pemukulan.
Kedua korban akhirnya diselamatkan setelah Kanit Polsek Lempuing bersama pihak perusahaan tiba di lokasi. Mereka dalam kondisi luka-luka kemudian dibawa ke IGD RSUD Kayuagung.
“Kakak saya juga dipukul karena mencoba merekam. Kami bahkan sempat dimasukkan ke mobil dan terus dipukul,” pungkasnya.












