MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, kembali menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai aset ekologis dan sumber kehidupan masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu telah memiliki perhitungan dan pemetaan yang jelas mengenai status kawasan hutan di wilayah tersebut.
Menurutnya, sekitar 50 persen wilayah Kapuas Hulu merupakan kawasan hutan lindung, sementara sekitar 20 persen adalah Areal Penggunaan Lain (APL).
Sisanya terdiri dari hutan produksi terbatas, kawasan perkebunan, hingga area permukiman yang telah ditetapkan sesuai peruntukan.
“Hutan produksi terbatas tidak bisa digunakan untuk wilayah perkebunan. Ada juga area yang memang diperuntukkan bagi perkebunan dan permukiman. Jadi secara keseluruhan, hutan di Kabupaten Kapuas Hulu memang masih sangat luas,” ujar Bupati Fransiskus usai pengukuhan dan perpajangan BPD se Kapuas Hulu di gedung Voli indoor Putussibau baru – baru ini.
Ia juga menyoroti sejumlah bencana alam yang terjadi belakangan ini di Sumatera dan Aceh sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak.
Bupati menilai kejadian tersebut menjadi cerminan bahwa pengelolaan hutan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan berpedoman pada aturan yang berlaku.
“Terkait bencana di Sumatera dan Aceh, ini menjadi cerminan bagi kita bahwa hutan harus digunakan secara bijaksana sesuai aturan. Mana yang boleh dan mana yang tidak, itu sudah diatur. Kalau pengelolaan dilakukan sesuai ketentuan, saya yakin tidak akan berdampak pada kerusakan lingkungan,” tegasnya.
Bupati Fransiskus Diaan mengimbau seluruh masyarakat, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya untuk tidak melakukan eksploitasi berlebihan yang dapat mengancam keseimbangan lingkungan.
Ia menekankan bahwa menjaga hutan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama demi keberlanjutan Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi.
