Reporter : Nopri
BANGKA BARAT, Mattanews.co – Salah seorang aktivis di Kabupaten Bangka Barat (Babar) Tj Adi Wibowo, atau akrab disapa Dedek, mempertanyakan prosedur serta kesiapan Pemkab Babar terkait kepulangan para perantau saat ini.
Menurut Dedek, dirinya melihat saat ini Pemkab Babar belum memiliki fasilitas untuk menampung para warga, terutama yang baru pulang merantau, jika seandainya nanti mereka memiliki gejala terinfeksi Covid-19.
“Saya lihat sekarang ini belum ada fasilitas itu, jadi bagaimana prosedur seharusnya, jika seandainya nanti ada warga yang sakit, dan memiliki gejala terinfeksi. Bukan cuma itu, harus ada kejelasan juga perihal pemenuhan kebutuhan hidup mereka selama dikarantina nanti,” tanya Dedek.
Selain itu, Dedek berharap adanya kerja sama yang baik dari seluruh pihak terkait. Seperti pihak ASDP dan Pemkab Babar.
“Terkait pembatasan penumpang menuju Bangka, khususnya yang melalui pelabuhan Tanjung Kalian, ada baiknya pihak ASDP berkerja sama dengan pihak Pemkab Babar dan semua unsur terkait, karena tidak menutup kemungkinan ada penumpang yang harus diisolasi. Ini juga wajib menjadi perhatian utama. Selain itu, juga harus jelas
Juga bagaimnana dengan pemenuhan kebutuhan hidup sang pnumpang yg sedang diisolasi, itu wajib juga diberitahukan kepada publik, apa dan bagaimana prosedurnya,” tegas Dedek.
Dedek juga berharap agar pihak terkait juga memperhatikan petugas yang saat ini menjadi ujung tombak di Pelabuhan Tanjung Kalian.
“Perhatikan juga keselamatan petugas yang saat bertugas di Pelabuhan, baik itu dari Satpol PP, KKP, maupun aparat TNI-POLRI, saat ini mereka menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan virus ini,” tandas Dedek.
Terkait pertanyaan salah seorang aktivis Bangka Barat. Tj. Adi Wibowo, perihal kesiapan Pemkab Babar terkait kepulangan para perantau serta prosedur penanganan terhadap mereka, dr. Hendra, selaku jubir Covid-19 menjawab, bahwa pihak Pemkab Babar sudah berencana untuk melakukan karantina bagi para ODP (Orang Dalam Pengawasan)
“Kalau tidak ada gejala sakit, mereka termasuk kategori ODR, dan disarankan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Bila ada gejala sakit, mereka termasuk kategori ODP. Dan pemkab memang ada rencana mengkarantina ODP,” jawab Hendra.
Hendra menambahkan, Pemkab Babar berencana akan menggunakan asrama diklat sebagai tempat untuk karantina, dan saat ini sedang menyiapkan SDM untuk bertugas disana nantinya.
“Rencana kita nanti diasrama diklat milik Pemkab Babar, saat ini kita tengah mempersiapkan juga SDM untuk bertugas disana nanti, saat kita tengah melakukan proses rekruitmen tenaga medisnya, dan untuk kebutuhan mereka yang sedang dikarantina, akan dipenuhi oleh Pemkab Babar,” jawabnya.
Ketika ditanya kapan fasilitas karantina tersebut sudah mulai bisa digunakan, Hendra menjawab akan secepatnya apa bila SDM sudah terpenuhi. Jika proses rekruitmen SDM telah selesai.
“Secepatnya apabila SDM sudah terpenuhi. Kita juga sudah ada rapid tes, yang akan kita lakukan pemeriksaan kepada ODP nantinya. Dan untuk ODP yg sudah ada sekarang, akan segera kita lakukan pemeriksaan rapid tes. Ini lagi sedang melakukan proses rekruitmen tenaga kesehatan, Saya baru dapat 2 orang dokter. Masih kurang 2 lagi, Perawat butuh 16 orang,” jawabnya.
Editor : Anang