MATTANEWS.CO, TANAH DATAR –
“KAN Pasia Laweh dan elemen masyarakat Pasia Laweh berkaitan dengan ‘Batagak Panghulu,’ tentunya itu merujuk kepada Panghulu Supakaik Kaum’. Dari itu, kaum Datuak Simarajo, Datuak Paduko dan yang dipertuan Sati memiliki silsilah/ranji dan pengakuan yang jelas dari anggota-anggota kaum sebenarnya,” demikian yang disampaikan Ahmad Nafis Dt. Simarajo, ketika dibincangi wartawan online Mattanews.co, Selasa (25/7/2023).
Ahmad Nafis Dt. Simarajo berharap, jangan sampai ada yang mengaku-ngaku Kaum Datuak Simarajo, Datuak Paduko yang Dipertuan Sati.
“Jangan ada yang mengaku-ngaku, tanpa terlebih dahulu dilakukan uji dan verfikasi yang sesuai dengan yang sebenarnya,” tegasnya.
Dikatakannya lagi, selain itu, jangan juga berani memalsukan statusnya memangku dan menyandang gelar Datuak Simarajo, Datuak Paduko dan Yang Dipertuan Sati.
“Jika tetap memaksa, tentu akan berakibat fatal baik di dunia maupun diakhirat, dengan sumpah yang kita kenal ‘Diateh ndak Bapucuak, Dibawah Ndak Baurek, Ditangah-tangah Digiriak Kumbang’, akibat dusta dan kebohongan yang dilakukan, hanya dikarenakan takut akan tergilas kepentingan dan pusako yang selama ini dikuasai secara sewenang-wenang dan tanpa hak,” tuturnya.
Dijabarkan Ahmad Nafis Dt. Simarajo, Mubes (Musyawarah Besar) yang menolak ”Batagak Gala’ Datuak Simarajo, Datuak Paduko dan Yang Dipertuan Sati tersebut, adalah perbuatan yang tidak benar dan tidak berdasar, apalagi memakai landasan ‘Adaik Salingka Nagari.’
“Sungguh ini telah merugikan kaum kami dan tidak sesuai dengan tatanan Adat Alam Minangkabau. Kami harap KAN Pasia Laweh, dapat tabayyun/musyawarah dan mengklarifikasi kepada kami, apabila ingin mengetahui seluk beluk dan kebenaran tentang Kaum Datuak Simarajo, Datuak Paduko dan Yang Dipertuan Sati, jangan membuat berita-berita sepihak yang sangat merugikan kami,” tukasnya.














