“Sesuai arahan pemerintah, PLN terus berkolaborasi dalam mendorong target net zero emission pada 2060. Oleh karena itu potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan dimaksimalkan pemanfaatannya dengan pembangunan PLTB berkapasitas 70 MW ini. Dilengkapi dengan teknologi terkini, Battery Energy Storage System sebesar 10 MWh, PLTB ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan meningkatkan pemanfaatan potensi energi bayu di Indonesia yang mencapai 155 Gigawatt (GW),” ungkap Darmawan.
Darmawan juga berharap PLTB Tanah Laut ini dapat mulai mengalirkan listrik pada tahun 2025 sekaligus mendukung program Pemerintah dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan di Indonesia.
Di tahun pertama operasional PLTB Tanah Laut diperkirakan akan menghasilkan sebanyak total 158 GWh energi listrik dan meningkat menjadi 196 GWh di tahun kedua dan seterusnya. Penggunaan energi baru dan terbarukan ini juga akan berkontribusi mengurangi jumlah emisi CO2e sebesar 220.000 ton per tahunnya.