Reporter : Nopri
BABAR, Mattanews.co – Terkait keresahan warga karena meningkatnya populasi anjing liar di Kecamatan Parit Tiga, membuat Ketua LSM Laskar Bangka Barat, Jarnas, angkat bicara.
Menurutnya pihak terkait bisa mengambil tindakan tegas, agar pemilik anjing mengikat atau membuat kandang khusus peliharaannya. Jika tidak, maka petugas harus melakukan tindakan tegas, Rabu (19/08/2020).
“Kita dari LSM Laskar Babar mendesak pihak terkait, agar segera memberikan himbauan kepada masyarakat, yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, untuk tidak dibiarkan berkeliaran, Karena bisa membahayakan keselamatan orang lain,” ujar Jarnas, saat diwawancarai wartawan media ini.
Jarnas menjelaskan, sudah ada surat edaran Bupati Bangka Barat, yang ditujukan kepada instansi serta seluruh masyarakat, dalam upaya peningkatan kewaspadaan terhadap bahaya rabies dan gangguan ketenangan dan kenyamanan masyarakat.
“Surat Edaran Bupati Bangka Barat, No : 524/719/2.3.1.1/2020 sudah jelas, agar seluruh masyarakat, terutama pemilik hewan peliharaan, yang berpontensi hewan penular rabies, seperti anjing, kucing dan kera, agar merumahkan atau mengandangkan, serta melakukan vaksinasi Rabies,” tambah Jarnas.
Dari liputan dilapangan, banyaknya anjing liar ini sudah sangat meresahkan warga yang menggunakan sepeda motor. Kerapnya terjadi kecelakaan, baik terjatuh dari sepeda motor, ataupun menghindari anjing disaat kejar-kejaran di lingkungan padat penduduk. Anjing liar ini tersebar di seluruh kawasan di Kecamatan Parit Tiga, terbanyak di Desa Puput, yang tersebar di kawasan pasar Parit Tiga, jalan Kimjung, Puput Atas serta jalan Kantor Pos.
Salah satu warga, Merlini, warga Jalan Kimjung Babar, mengaku pernah dikejar anjing di Kawasan Kaolin, saat tengah bersepeda santai bersama sejumlah temannya.
“Waktu itu, kita berlima lagi bersepeda santai, rencana sih mau ke Jebu. Tapi sampai di Kaolin kita dikejar sama anjing, kayak mau gigit gitu, ya kita takutlah. Padahal waktu itu pemilik anjingnya ada dan dia bilang gak apa, lewat aja, tapi siapa yang jamin kalau dia gak bakal gigit, akhirnya kita mutusin gak jadi ke Jebu dan mengubah rute menuju daerah Tayu,” terang Merlini.
Sayangnya, ketika menuju ke Tayu, tepat di Jalan Kimjung, Merlini ternyata masih harus bertemu dengan gerombolan anjing liar di Kaolin.
“Seperti lihat hantu pak, ketika mendengar gonggongan anjing, kami membatalkan melewati jalan itu,” jelasnya.
Editor : Selfy