Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINI

Asa Pengrajin Anyaman Tali Meiwa Plaju

×

Asa Pengrajin Anyaman Tali Meiwa Plaju

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Melalui kunjungan ke pengrajin tas keranjang anyaman yang berbahan dasar tali strapping band meiwa di Kecamatan Plaju, tepatnya di Jalan DI Panjaitan, Lorong Lama. Wakil Wali kota Palembang, Fitrianti Agustinda merasa bangga atas kualitas yang telah dihasilkan oleh para pengrajin.

Dikatakan Fitri, ia yang sebelumnya juga sempat mengunjungi lokasi tersebut melihat kualitas dan keindahan tas keranjang, hasil tangan masyarakat Lorong Lama itu saat nampak semakin sempurna.

“Tadi juga ada yang disampaikan oleh para pelaku usaha tersebut. Terkait, promosi pemasaran yang saat ini masih kesulitan. Serta ,terkendala masalah modal usaha. Untuk itu nantinya akan kita bantu untuk memasarkannya,” kata Fitri, Senin 1 Maret 2021.

Wakil Wali kota Palembang dua periode itu juga menyampaikan, bahwa dengan adanya pembatasan penggunaan plastik. Keberadaan kerajinan tas keranjang yang dihasilkan dari tangan pengrajin tersebut dapat dimanfaatkan. Sebagai pengganti kantong plastik yang kerap digunakan masyarakat saat ini.

“Dan ini merupakan solusi yang tepat, yaitu dengan melirik kerajinan anyaman dari masyarakat kota Palembang. Ini dapat mengganti pengunaan kantong plastik,” ucap Fitri.

“Karena telah kita ketahui bersama juga, bahwa penggunaan kantong plastik saat ini kan sudah mulai dibatasi. Dan, mungkin ini adalah solusinya,” tambahnya.

Butuh Bantuan Pemasaran dan Modal Usaha

Sementara itu, Susi salah satu pengrajin anyaman keranjang tali meiwa menuturkan, bahwa saat ini ia sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah. Khususnya dalam hal pemasaran, yang saat ini dinilai sudah mulai sulit.

Dikatakannya, untuk harga 1 rol tali meiwa yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan anyaman keranjang tersebut. Dirinya harus merogo kocek sebesar 230 ribu rupiah.

“Kami beli bahannyo di Pasar 16, pergulungnyo itu 230 ribu. Memang bisa buat untuk 60 tas besak dengan hargo yang kami jual sikoknyo itu 15 ribu. Tapi itulah, kesulitannyo itu untuk pemasarannyo. Kami berharap semoga kagek ibuk wakil biso bantu,” ucapnya.

Tidak hanya kerajinan tas keranjang tali meiwa, para pengrajin ayaman di Lorong Lama itu juga kerap memanfaatkan momen menjelang hari raya Idul Fitri. Membuat ketupat hari raya untuk kemudian dijual kepada masyarakat yang ingin membeli.

“Kami jugo kadang buat ketupat, jadi kami ini agen. Kalu ado yang nak beli keranjang tali meiwa atau ketupat pas nak lebaran kagek, mampirlah kesini. Kareno, kalu nak lebaran, hampir setiap rumah di sini buat ketupat galo,” tutupnya. (*)