BERITA TERKINI

Berbasis Pelayanan HAM, Rutan Klas 1 Pakjo Palembang Layani Warga Binaan dengan Kekeluargaan

×

Berbasis Pelayanan HAM, Rutan Klas 1 Pakjo Palembang Layani Warga Binaan dengan Kekeluargaan

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Rumah Tahanan ( Rutan) Kelas 1 Pakjo Palembang akan menciptakan pelayanan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM). Hal itu diungkapan oleh Kepala Rumah Tahanan (KaRutan) Pakjo Bistok Oloan Situngkir.

Ia mengatakan, melalui pelayanan berbasis HAM, maka pelayanan kepada warga binaan akan adil dan pendekatan secara kekeluargaan antara petugas dan warga binaan dapat terjalin.

“Kita harus adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Maka melalui rumus ini maka warga binaan dapat sepenuhnya terayomi dan kejadian yang tidak kita inginkan akan dapat dihindari,” kata dia saat ditemui di Rutan Kelas I Pakjo Palembang, Jumat (31/12/2021).

Seperti contoh, ada warga yang rajin bangun pagi untuk sholat subuh. Maka pihaknya akan memberikan sejumlah hadiah kecil untuk beli kopi dan lainnya. Sambil bercanda-canda satu dengan yang lain. Sehingga pendekatan secara kekeluargaan dapat terjalin.

Maka jika warga binaan tersebut mau melakukan hal yang melanggar, tentu warga binaan tersebut akan malu sehingga perbuatan tersebut tidak jadi dilakukan.

Dijelaskanya, jika pendekatan seperti itu tidak dilakukan, mustahil bisa mengayomi warga binaan yang berjumlah 1447 orang dengan jumlah pengamanan hanya 150 orang saja.

“Jadi satu orang harus menjaga sedikitnya 91 orang. Itu hal yang mustahil dilakukan tanpa pendekatan kekeluargaan. Saya rasa jika berkelahi satu petugas sama satu warga binaan saja, belum tentu yang menang petugas Rutan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pendekatan kekeluargaan dan menjunjung sisi kemanusiaan wajib dilakukan oleh semua petugas.

“Saya tidak akan mentolerir jika ada petugas yang melakukan tindakan kasar kepada warga binaan,” tegasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, untuk tahanan Tipikor saat ini di Rutan cukup banyak. Pelayanan yang dilakukan terhadap para warga binaan ini tidaklah spesial.

Tapi tentu saja disesuai dengan kondisi kesehatan para warga binaan itu sendiri. Seperti untuk AN yang kondisi kesehatan agak menurun, AN tidak bisa (BAB) jongkok, maka dibuatlah kloset duduk.

Hal itu bukanlah pelayanan eksklusif tapi hanya menyesuaikan dengan kesehatan warga binaan itu sendiri.

“Kami tidak pernah menspesialkan siapapun juga. Semua kami berikan pelayanan dengan merata. Hanya saja beberapa kondisi kesehatan yang mungkin berbeda,” jelasnya.