Dengan bergabungnya di program padat karya itu, ia mengaku telah mendapat penghasilan yang cukup dan dapat menghidupi keluarganya. Sama halnya dengan Septian, 38 tahun, warga Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Semula ia merupakan buruh bangunan proyek rumah komersial yang juga terdampak pandemi Covid-19.
Sejak pandemi, tempat ia bekerja mengalami masalah keuangan sehingga mau tidak mau ada pengurangan pekerjaan dan Septian salah satu yang harus kehilangan pekerjaannya. Dengan adanya lowongan padat karya, ia langsung ikut serta.
“Program bangun jalan tol itu benar-benar punya efek luar biasa, kami seperti tertimpa durian runtuh. Di masa susah seperti ini ada pekerjaan yang dapat kami ikuti berbekal tenaga saja. Ini sangat membantu kami yang sedang kesusahan,” terang Septian.
Project Director Jalan Tol Indralaya-Prabumulih, Hasan Turcahyo mengatakan, pembangunan ruas jalan tol Indralaya-Prabumulih yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra sudah berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. Pihaknya saat ini sedang fokus membangun ruas tol Indralaya-Prabumulih yang dibagi dalam enam zona, namun secara keseluruhan progresnya sudah cukup tinggi yakni 29,5 persen dengan total panjang 65 kilometer.