Reporter : Poppy Setiawan
JAKARTA, Mattanews.co– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan diskusi virtual untuk membahas dokumen usulan Indonesia dalam sidang ISO TC-292 dengan judul Guidelines for the Implementation of a Community-based Tsunami Early Warning System, pada Jumat (22/5). Diskusi ini dihadiri oleh Deputi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG, Direktur Pengembangan Standar Infrastruktur Penilaian Kesesuaian Personal dan Ekonomi Kreatif BSN, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, akademisi, tim pakar di bidang standardisasi dan tsunami, dan anggota Komite Teknis 13-08.
Pada pembahasan sebelumnya di sidang 7th ISO/TC 292 Security and Resilience Plenary Meeting di Bangkok, Thailand pada tanggal 8-13 September 2019, usulan Indonesia dengan judul Community Based Disaster Early Warning System dengan konseptor Prof. Dr. Faisal Fathani dari UGM mendapatkan masukan yang baik dan telah dilanjutkan pada tahap FDIS (Final Draft International Standard) untuk dapat segera ditetapkan menjadi dokumen ISO ke-2 dari Indonesia.
Selanjutnya pertemuan 8th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security resilience yang akan dilaksanakan di Berlin, Jerman secara virtual pada bulan Juni Tahun 2020 akan membahas 2 standard yang diusulkan Indonesia yaitu terkait 1) Guidelines for implementation of a community based Tsunami early warning system, dan 2) Guidelines for implementation of a community based Landslide early warning system yang sebelumnya merupakan ISO 22327 yang dipublikasikan pada 2018 untuk dapat ditarik dan kemudian dimasukkan ke dalam series ISO 22328 Guidelines for implementation of a community based disasters early warning system.
Saat ini draft ISO Guidelines for the Implementation of a Community-based Tsunami Early Warning System telah terdaftar sebagai usulan baru dari Indonesia (New Working Item Proposal-NWIP) dan menunggu respon/tanggapan dari beberapa negara yang menjadi P-Member TC-292. Tanggapan dokumen ini yang selanjutnya akan dibahas dalam sidang 8th ISO/TC 292 Security and Resilience Plenary Meeting di Jerman.
Pada diskusi ini disampaikan pula bahwa dalam rangka penanganan bencana non alam di Indonesia, Komtek 13-08 dan seluruh tim sepakat untuk mendorong penyesuaian standardisasi pasca Covid-19. Akan dikembangkan usulan-usulan SNI baru dalam mendorong penanganan bencana non alam di Indonesia, khususnya untuk sektor industri, perdagangan, dan juga masyarakat.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan sosialisasi terkait hasil produk-produk SNI yang sudah ada, akan dikembangkan diskusi-diskusi melalui webinar kepada seluruh sektor dan juga masyarakat. Dalam masa pandemi Covid-19, untuk koordinasi penyusunan dan pembahasan SNI, BSN sudah mengembangkan aplikasi e-Komtek agar dapat diskusi seluruh anggota komtek secara virtual atau tanpa bertemu langsung.
Editor : Poppy Setiawan