BERITA TERKINI

Box Panel kWh SMA Katolik di Tulungagung Terbakar

×

Box Panel kWh SMA Katolik di Tulungagung Terbakar

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Box panel kWh (kilowatt hour) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Santo Thomas Aquino Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kebakaran pada Rabu (31/5/2023) Malam.

Kebakaran tersebut dibenarkan oleh penjaga malam di sekolah tersebut Kasiadi (43) mengatakan kebakaran box panel kWh terjadi sekira pukul 20.20 WIB.

Menurut dia, pada saat itu terjadi ledakan bersumber dari box panel secara berulang-ulang, sehingga membuat masyarakat yang melintas di lembaga pendidikan menjadi panik.

“Ledakan muncul itu berulang-ulang dan terjadi hampir 15 menit,” ucapnya.

Dia menambahkan atas kejadian itu api tidak sampai menjalar kemana-mana sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar lagi.

Kronologis kejadian itu sambung dia, sebenarnya ia sedang menunggu aplaus giliran pergantian shif penjaga malam.

“Saya kaget, ada suara ledakan keras yang berasal dari lorong sekolah. Pada saat dicek ternyata dari box panel kWh,” tambahnya.

“Tempat box panel kWh itu lorong pintu masuk sebelum halaman sekolah bagian dalam,” imbuhnya.

“Pada saat ada ledakan itu kondisi listrik masih menyala, dengan kondisi box panel itu muncul percikan api,” katanya menambahkan.

Atas kejadian itu, lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya berkeinginan memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun sempat dicegah oleh warga karena kobaran api semakin membesar.

“Warga akhirnya melaporkan ke Dinas Damkar Tulungagung,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung Hartono melalui Sekretaris Gatot Sunu Utomo membenarkan kebakaran menimpa SMA Katolik Santo Thomas Aquino.

“Iya benar, kami terima laporan sekira pukul 20.20 WIB,” katanya.

“Kami kerahkan 1 armada damkar dan 1 unit mobil tangki,” sambungnya.

Menurut Gatot, petugas saat memadamkan kobaran api tidak menggunakan alat penyemprot karena dinilai berbahaya pada instalasi listrik.

“Petugas gunakan APAR serbuk,” ujarnya.

“Begini, pada saat itu aliran listrik belum dipadamkan, jadi dikuatirkan kalau gunakan alat penyemprot bisa kesetrum,” imbuhnya.

“Akibat kebakaran ini tidak sampai ada korban jiwa karena skala kecil, namun sekolah hanya mengalami kerugian materiil berupa box panel yang terbakar,” katanya menambahkan.