“Supaya Tenun ini bisa jadi profesi yang diandalkan. Saya berharap ini bisa jadi sumber pendapatan keluarga dan mensejahterakan,” kata Angelina.
Ia menilai tenun perlu pemasaran. Untuk itu perlu ada pelaku pasar yang paham baik secara lokal atau melalui marketplace.
“Sehingga penenun tidak pusing memikirkan jualnya ke mana. Pengembangan kedepan perlu dukungan anak muda untuk industri kreatif,” sambungnya.
Selama ini, masih dikatakan Angelina, Dekranasda Kapuas Hulu sudah memberikan pelatihan tenun agar produksinya bisa digunakan berbagai kalangan.
Tak hanya itu Dekranasda juga mendorong agar tenun dibuat dari bahan tradisional tanpa pewarna buatan. Selain itu, pusat tenun seperti di Dusun Sadap, kedepannya harus bisa diangkat menjadi objek wisata.
“Lokasi ini tentu bisa jadi tempat wisata. Jadi wisatawan luar bisa melihat aktifitas tenun dan membeli produk tenun tersebut,” ucap Angelina.
Ditempat sama Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menngungkapkan, banyak potensi Kapuas Hulu yang bisa dimanfaatkan untuk ditonjolkan dan dipromosikan keluar daerah. Baik dari sisi kerajinan tenun maupun wisata alam dan budayanya.