NUSANTARA

Cegah Antraks Meluas di Sidomulyo, Dinkes Tulungagung Lakukan Pengobatan Massal

×

Cegah Antraks Meluas di Sidomulyo, Dinkes Tulungagung Lakukan Pengobatan Massal

Sebarkan artikel ini
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka disela sela vaksinasi di GOR Lembu Peteng, Selasa (15/6) Foto: Ferry Kaligis/mattanews co

MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Pemerintah kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kesehatan melakukan upaya secara berkesinambungan untuk mengendalikan penularan antraks.

Hal ini, dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr.Kasil Rohmat melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Didik Eka, disela-sela Vaksinasi Dosis 1 bagi 1000 masyarakat Pralansia dan Lansia, di Gedung Olahraga Lembu Peteng setempat, Selasa (15/6/2021) Pagi.

“Jadi begini, sebagai upaya berkesinambungan mencegah bakteri antraks lebih luas, Dinkes melakukan pengobatan massal di Desa Sidomulyo dan sekitarnya di wilayah Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung,” kata Dia.

“Kita libatkan dari tim gabungan diantaranya beberapa dokter spesialis dari RSUD dr.Iskak, dan tentunya dari pihak kita,” imbuhnya.

Bakteri antraks ini, kata Dia biasanya menyerang hewan pemamah biak seperti kuda, sapi (lembu red.), kerbau, dan kambing.

“Namun demikian, bakteri antraks juga dapat menulari manusia,” sambung Didik.

Pada saat suatu daerah dinyatakan ada penularan positif antraks, lebih lanjut tutur Dia menjelaskan maka Dinkes Tulungagung akan menelusuri bakteri antraks hewan tersebut menular pada manusia.

“Tiga minggu lalu, kita ditelpon Balai Besar Teknik Lingkungan Pencegahan Penyakit Kementrian Kesehatan di Surabaya memiliki wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur, bahwa ada antraks di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo berasal dari data kementerian pertanian,” terangnya.

“Begini setelah mendengar kabar tersebut, kita kumpulkan data dan koordinasi dengan Dinas Peternakan kemudian secara bersama melakukan penelusuran ke Desa Sidomulyo guna memetakan titik koordinasi yang diduga orang Suspect antraks yang memiliki ternak dan positif antraks pada hewan tersebut,” sambungnya.

Dinas Kesehatan lebih dalam papar Dia masih melanjutkan dengan demikian pihaknya melakukan penyuluhan dan mengidentifikasi lebih dalam dan pengambilan sampel kepada 7 orang dengan jenis sampel serum darah.

Pilihan Pembaca :  Saber Pungli, Bupati: Pelakunya Laporkan ke Saya!

“Pengambilan sampel tersebut, untuk melihat respon antibodi dari tubuh seseorang tersebut pada bakteri antraks jika dimungkinkan masuk kedalam tubuh orang tersebut,” Didik memaparkan.

“Selain itu, juga mengambil dua sampel luka dari diduga antraks dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan serum dikirim ke Bogor sedangkan yang usapan luka dikirim ke Balai besar Veteriner Wates Jogjakarta,” sambungnya.

Menurut Dia, dari hasil pemeriksaan serum sampel tujuh orang yang telah dikirim tersebut, ternyata tiga orang diantaranya dinyatakan positif. Artinya ada antibodi melawan bakteri antraks didalam tubuh orang tersebut, adapun yang lainnya kemungkinan terlalu dini mengambil serum sehingga belum terbentuk antibodi atau terlalu lama.

“Kejadian tersebut sepuluh hari kemudian lebih tepatnya empat hari lalu pada Kamis (10/6) menerima surat resmi dari kedua Balai yang menyatakan tiga orang positif,” ungkap Didik.

“Kemudian dari dua sampel usap, kita kirim satu diantaranya dinyatakan positif bakteri antraks,”tutupnya.

Dinas Kesehatan melakukan evaluasi dari apa yang sudah guna mencegah menyebarnya bakteri antraks tersebut.

“Koordinasi bersama tim gabungan diantaranya bersama dari tim dokter spesialis terkait dr.Iskak dan instansi bersangkutan terjun kelapangan pada Kamis (10/6) lalu guna melakukan pengobatan massal di Desa Sidomulyo dan sekitarnya wilayah Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung,” tukasnya.