Reporter : Fitrah
MALUKU, Mattanews.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diminta agar fokus perhatiannya terhadap sekolah – sekolah di tenda darurat, pasca gempa beberapa waktu lalu.
Hal ini di ungkapkan anggota DPRD SBB Jamadi Darman kepada media ini, Selasa (22/10/2019). Diketahui, hingga saat ini pelaksanaan belajar mengajar di tenda darurat pengungsian menjadi pusat perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBB.
“Pendidikan di tenda darurat harus menjadi prioritas dinas terkait, fasilitas pendidikan yang paling utama apalagi, hal ini untuk menjawab kebutuhan pendidikan pada tenda darurat,” ungkap Darman.
Jamadi juga menyesalkan terkait permintaan pihak sekolah untuk keperluan tenda darurat berupa terpal tidak sepenuhnya diberikan oleh dinas terkait, seakan masih terkesan main hitung – hitungan padahal sangat dibutuhkan untuk membangun kelas – kelas darurat
“Ini bertanda Dinas Pendidikan Kabupaten SBB di bawah pimpinan Sangadji tidak proaktif terhadap pendidikan di tenda tenda darurat yang ada. Yang diminta bukan untuk pribadi, tapi untuk keperluan adik siswa – siswi yang mengikuti pendidikan di tenda – tenda darurat,” tegasnya.
Dikatakannya Jamadi, yang dibutuhkan pihak sekolah 5 buah terpal, untuk membangun 6 kelas darurat, namun yang diberikan dari pihak dinas terkait hanya 3 buah terpal saja.
“Di atas kertas tanda tangan 5 buah terpal, yang diterima pihak sekolah hanyalah 3 buah, ini terlihat dinas terkait sangat tidak proaktif dengan pendidikan di tenda darurat,” pungkas Darman.
Untuk itu, Darman meminta kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBB, untuk proaktif terhadap pendidikan yang saat ini di jalani oleh siswa – siswi tenda – tenda darurat di lokasi pengungsian dan harus menjadi perhatian serius. “Sekali lagi saya tegaskan dan ingat kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBB yang terutama fasilitas pendidikan bagi siswa – siswi yang berada di tenda darurat harus diutamakan,” tutupnya.
Editor : Anang