MATTANEWS.CO, TULUNGAGUNG – Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini mengatakan 3 hal ini sebagai kado bingkisan Ramadan 2021 di masa pandemi Covid-19.
Hal ini, dikatakan oleh Anggota Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Arteria Dahlan, S.T, S.H, M.H usai mendampingi Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo meresmikan Rumah pintar Arteria Dahlan Center (ADC) bertempat di Desa Rejoagung Kecamatan Kedungwaru, Rabu (28/4/2021) Pagi.
“Ketiga hal yang dimaksud itu adalah Sosialisasi Dukungan Transformasi Desa Digital dan Penandatangan Perjanjian Kerjasama Tripartit di Kabupaten Tulungagung serta Peresmian Rumah pintar,” kata Dia.
“Dan, ini sebagai kado bingkisan Ramadan 2021 ditengah masa pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Politisi PDI-P ini menambahkan bahwa ketiga rangkaian kegiatan ini diantaranya bagaimana membumikan program internet desa mandiri. Program ini sudah dimulai tahun 2020 diawali dari Desa Ngrance Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung.
“Guna memastikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilaksanakan dengan penuh pemanfaatan harus sampai titik paling ujung yaitu Desa sebagai unit bagian terkecil berdasarkan Undang-undang,” tambahnya.
“Makanya dilakukan hari ini bekerjasama dengan Arteria Dahlan Center (ADC), Bakti dan Kementrian komunikasi dan informatika (MenKominfo) dalam konteks giat desa berbasis internet dengan melakukan perjanjian Tripartit,” sambungnya.
Menurut Anggota Komisi III Fraksi PDI-P ini mengharapkan dengan hadirnya jaringan internet yang hebat berbasis desa ini dapat membuat kemajuan Desa tersebut.
“Semisal dengan adanya jaringan internet cukup datang ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Terkait besaran harga kalau bisa harus lebih murah dibandingkan jaringan provider yang sudah hadir sebelumnya,” harapnya.
“Begini, kalau bisa unlimited harus bisa mendekatkan kebutuhan satu orang satu hari, seperti anak sekolah pakai 60 ribu sampai 80 ribu per hari, ini satu rumah jgn sampai lebih 200 ribu dlm satu bulan kalau bisa 120 justru lebih baik,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arteria Dahlan menuturkan bahwa giat ini sekaligus meresmikan Rumah Pintar dengan harapan dapat memberikan kontribusi ditengah pandemi Covid akan melayani kebutuhan layanan internet disekita posko.
“Tadi kita saksikan bersama, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo turut mengunting bunga sebagai tanda diresmikan Rumah Pintar tersebut,” terangnya
Kata Pria yang juga seorang Pengacara ini masih melanjutkan bahwa dengan adanya Rumah Pintar yang ada di posko dapat bermanfaat oleh masyarakat.
“Jadi begini, hadirnya Rumah Pintar ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, baik ada 100 bahkan 1000 orang akan disini, Insya Allah akan terlayani dgn jaringan internet pada kami, khususnya masyarakat desa Rejoagung,” terangnya
“Masyarakat tidak perlu membeli pulsa lagi atau internet berbayar, cukup datang ke posko saja bisa menikmati layanan internet free yg sifatnya unlimited,” sambungnya.
Maka dari itu, Arteria menyampaikan dengan kegiatan pagi ini, sebagai kado bingkisan Ramadan 2021 dimasa pandemi Covid 19 , kendati demikian Program Arteria yang selama ini sudah berjalan tetap berjalan pada mestinya seperti telah dilakukan dari tahun ke tahun diantaranya bakti sosial atau program peduli.
“Untuk itu saya katakan bahwa 3 hal tersebut sebagai kado bingkisan Ramadan 2021, sedangkan untuk layanan yg diberikan bervariasi,” ujarnya.
Kata Arteria Dahlan masih melanjutkan ini bahwa semua ini untuk menghimpun semua steak holder baik ada di pusat itu seperti Menkominfo, internet provider, bersinergi dengan Pemkab Tulungagung dalam kerja pemanfaatan bersatu padu penuh kegotong Royongan.
“Tdak menutup kemungkinan berikutnya bersinergi dengan Dinas lainnya, jika sekarang bersinergi dengan Menkominfo besuk bisa dgn dinas pertanian atau dinas lainnya,” jelasnya.
“Pada intinya, jaringan internet yang dibangun dengan bersinergi dengan BUMDesa ini bukan sekedar sebagai layanan internet untuk adik adik belajar Sebenarnya layanan ini bisa untuk menjalankan transaksi keuangan, menjalankan wisata berbasis desa, pasar desa, memasarkan produk unggulan desa cukup klik internet,” sambungnya.
“Yang jelas kami menekankan bahwa program ini tanpa paksaan, biarlah mereka datang bergabung karena lewat getok tular, sedangkan marketing kami hanya dengan sosialisasi. Semoga kedepan desa lain ada yang mengikuti,” tandasnya.
