MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Noto Sujarwoto, sorang jurnalis asal Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) mencoba beralih profesi menjadi pedagang Tahu Crispy.
Pria 42 Tahun tersebut mengakui, ia lebih memilih berdagang tahu crispy daripada bertahan sebagai seorang jurnalis. Hal tersebut dikarenakan tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat.
“Bukannya saya tidak mencintai profesi saya sebelumnya, namun karena tuntutan ekonomi yang membuat saya beralih profesi menjadi pedagang tahu crispy,” ujar mantan reporter Uncak.com itu, saat ditemui Mattanews.co di parkiran Hotel Sanjaya Putussibau.
Ia mengatakan, kebutuhan terasa semakin meningkat saat anak sulungnya menempuh pendidikan di salah satu universitas di Kapuas Hulu.
“Tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” ujarnya.
Menurut warga Kecamatan Mentebah Kabupaten Kapuas Hulu tersebut, ia mulai berdagang Tahu Crispy tersebut baru sekitar dua minggu terakhir. Ia pun mengakui dagangannya cukup laris karena baru ada di Kapuas Hulu, khususnya di Putussibau.
“Alhamdulillah, dari pertama kali buka hingga saat ini, dagangan saya ini cukup laris. Tahu yang awalnya 900-an potong, sekarang sudah kita tingkatkan menjadi lebih dari seribu potong tahu,” jelasnya, Senin (11/10/2021).
Lebih lanjut Noto menjelaskan, harga Tahu crispy yang ia jual terbilang cukup murah dan sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 5ribu hingga Rp10 ribu per porsi.
“Tahu saya banyak varian rasanya, ada rasa original, balado, barbeqiu, ayam bakar, sapi panggang, sambal balado, jagung manis, jagung bakar, keju manis, ada pula tambahan cabe bulat dan saos sachet,” ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan tahu yang ia jual memiliki kualitas yang sangat baik.
“Kita selalu menyuguhkan tahu yang masih segar setiap hari. Rasanya juga sangat enak, tidak kecut,” jelasnya.
“Bagi yang berminat atau yang hobi kuliner tahu, silahkan datang untuk mencobanya apalagi tahu saya ini adalah tahu yang merupakan jajanan kekinian (tahu kekinian),” terang Noto.
Ditanya terkait omset perhari dan apakah dirinya berencana untuk membuka cabang, Noto hanya tesenyum. Namun, ia mengatakan omsetnya perhari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari membayar kontrakan, pinjaman dan lain sebagainya.
Sedangkan terkait rencana untuk membuka cabang, ia mengatakan sangat ingin memperluas pasar dagangannya, namun butuh proses terutama terkait modal.
“Alhamdulillah Mas, omsetnya cukup lah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Soal buka cabang tentunya pasti ada rencana ke arah sana,” tutur pria Muallaf dari suku Dayak Ahe (Kanayatn).