Dipilih Presiden Jokowi Jadi Calon Panglima TNI, Berikut Biografi Jenderal Andika Perkasa

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]

MATTANEWS.CO, JAKARTA– Presiden Joko Widodo memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal. TNI. Prof. Dr. Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D. sebagai calon tunggal panglima TNI. pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021. Pengumuman nama menantu mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono itu disampaikan langsung Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Puan mengatakan, pimpinan DPR akan langsung menugaskan Komisi I DPR untuk melakukan pembahasan dan fit and proper test. Kemudian hasil uji kelayakan itu akan dibawa ke rapat paripurna untuk mendapat persetujuan.

“Jadi dalam 5 hari ke depan sudah ada keputusan DPR untuk calon panglima TNI, DPR akan menggelar uji kelayakan pada Kamis dan Jumat (4-5 November 2021) ” kata Puan.

Berikut Biografi Jenderal TNI Andika Perkasa

Karier TNI Jenderal. TNI. Prof. Dr. Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D. bermula sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1987, yakni berada di Grup 2/Para Komando Kopassus. Dia juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus.

Pada tahun 1990, Jenderal Andika pernah melaksanakan operasi militer di Timor Timur. Di lokasi yang sama, Andika juga pernah melakukan operasi teritorial. Pada 1994, dia melakukan operasi bakti TNI di Aceh. Dia juga disebut-sebut pernah melakukan misi operasi khusus di Papua.

Pada 2001, Jenderal Andika ini pernah bertugas di Departemen Pertahanan. Dia juga pernah berkarier di Bais. Pada 2002, Andika menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Andika juga pernah memimpin penangkapan seorang yang dituduh sebagai pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.

Bacaan Lainnya
Pilihan Pembaca :  Lagi, Serdik Sespimmen 60 Alumni Akpol 2002 Bagikan Paket Sembako di Situasi Covid 19

Karena beberapa kali pindah tugas, pada 2011 Andika dipromosikan sebagai Komandan Rindam Jaya dan mendapat pangkat kolonel. Andika diangkat sebagai Komandan Korem 023/Kawal Samudra di Sibolga pada pertengahan 2012. Kurang dari satu tahun, Jenderal Andika mendapat promosi sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD, yang membuatnya mendapat pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Selang 11 bulan sebagai Kadispen, pada Oktober 2014 Presiden Joko Widodo menugaskan Andika sebagai Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). Di posisi itu, Jenderal Andika mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal (mayjen).

Pada Mei 2016, Andika mendapat promosi jabatan sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Sejak saat itu kariernya terus menanjak.

Andika mendapat promosi sebanyak tiga kali selama 2018. Di awal tahun, dia menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Di jabatan itu, Jenderal Andika menerima pangkat letnan jenderal (letjen) dengan bintang 3.

Pada Juli 2018, Andika diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto, yang pensiun. Selang lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi TNI AD.

Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Andika sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, pada 22 November 2018.

Pos terkait