BERITA TERKINI

Dirut RS Siloam Palembang : Tidak Ada Lagi Tenaga Medis yang Alami Penolakan

×

Dirut RS Siloam Palembang : Tidak Ada Lagi Tenaga Medis yang Alami Penolakan

Sebarkan artikel ini
Tenaga Medis di Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Palembang, MATTANEWS.CO – Kasus pengusiran yang dialami enam orang tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Rumah Sakit (RS) Siloam Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), sempat mewarnai tingginya kasus penularan Corona Covid-19 di Sumsel.

Dimana, kasus tersebut dialami para nakes di RS Siloam Palembang, di rumah kosnya, di Kelurahan Sungai Pangeran Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang, pada hari Sabtu (18/4/2020) sore.

Managemen RS Siloam Palembang Sumsel pun langsung bergerak cepat, dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Direktur Utama (Dirut) RS Siloam Palembang Bona mengatakan, kini tidak ada lagi penolakan atau pun pengusiran yang dialami oleh para tenaga medisnya, terutama para perawat RS Siloam Palembang.

“Sampai sekarang, tidak ada lagi tenaga medis kita yang mengalami penolakan. Mereka yang tinggal di sini juga tidak sendirian. Ada dukungan dari teman-teman dan managemen rumah sakit,” ucapnya, Senin (22/6/2020).

Menurutnya, trauma psikis memang sempat dialami para tenaga medis yang mengalami pengusiran oleh para warga Kota Palembang. Namun seiring waktu, trauma tersebut lama kelamaan akan menghilang.

Dia juga memastikan jika para tenaga medis khusus pelayanan pasien Corona Covid-19, mendapatkan hunian sementara oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Gubernur Sumsel Herman Deru melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel sudah memfasilitasi penginapan sementara para nakes di Hotel Swarna Dwipa Palembang.

“Sudah difasilitasi, teknisnya sudah diberitahu ke kita. Lumayan untuk fasilitas tenaga medis yang tidak ada tempat tinggal,” katanya.

Pihaknya juga akan mengajukan siapa saja para tenaga medisnya yang akan mendapatkan fasilitas hunian sementara tersebut. Namun hingga kini, para tenaga medisnya sudah mendapatkan hunian masing-masing yang aman dan nyaman.

Sehingga, hingga kini belum ada satu orang pun tenaga medis, baik dokter, perawat atau pun pekerja kesehatan di RS Siloam Palembang yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Sebenarnya kita bisa mengajukan ke dinkes, filternya di kita. Karena kita tidak ada penolakan lagi, sampai saat ini belum ada yang ke Swarna Dwipa. Tapi mungkin ke depannya dilihat nanti,” ucapnya.

Untuk para tenaga medis yang mengalami pengusiran di hunian kosnya, saat ini mereka sudah pindah ke tempat tinggal baru.

Pihak managemen dan rekan kerjanya juga, turut membantu untuk mencarikan hunian kos baru. Agar para tenaga medis yang pernah mengalami pengusiran, tidak lagi merasa ketakutan akan penolakan.

“Mereka sudah dapat kos baru, karena trauma dengan kos lama. Kita sama-sama mencarikan hunian kos untuk mereka. Walau pun di awal kejadian, mereka diinapkan di rumah sakit selama satu minggu,” katanya.