Reporter : Adi
PALEMBANG, Mattanews.co – Unit Transfusi Darah (UTD), PMI Palembang kedatangan tim Komisi I DPRD Kabupaten Bangka Barat. Tujuan tim anggota dewan Bangka berkunjung ke PMI ini selain silaturahmi juga belajar bagaimana pengolahan PMI agar lebih baik. Sejauh ini PMI di Bangka Barat tidak begitu berkembang dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Para anggota dewan ini berharap bisa mendapatkan pencerahan bagaimana teknis yang baik dalam mengelola PMI agar menjadi lebih baik lagi.
“Tujuan kedatangan tim kita kesini selain silaturahmi juga agar mendapatkan masukan bagaimana agar PMI di Kabupaten Bangka Barat bisa lebih baik lagi. Mulai dari pelayanan terutama memiliki stok darah yang cukup bagi masyarakat,” kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bangka Barat Naim saat berkunjung ke UTD PMI Kota Palembang, Jumat (20/12/2019).
Pihaknya mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari UTD PMI Palembang. Mulai dari sarana dan prasarana sampai pemisahan gedung serta berbagai pelayanan lainnya. Saat ini UTD PMI Palembang sudah memiliki bangunan sendiri. Sedangkan PMI di daerah masuk bergabung dengan RSUD disana. Ini salah satu upaya agar PMI bisa lebih berkembang secara mandiri.
“Nantinya kita akan membahas aggaran agar PMI di daerah kita bisa memiliki gedung tersendiri,” kata dia.
Selain itu untuk meningkatkan kinerja dari PMI sendiri harus dibuat terpisah berbentuk UTD. Pengelolaan juga harus lepas dari kedinasan. ASN bisa terlibat tapi bukan pelaksanaan administrasi tapi lebih kepada pengurus saja. Sedangkan teknis kegiatan dilapangan murni semua di urus oleh pihak swasta.
“Saya rasa jika sudah terpisah maka keprofesionalan akan baik. Tinggal saja penanggung jawab tetap ada untuk mengontrol sistem yang ada agar berjalan baik,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala UTD PMI Palembang Selvi Dwi Putri mengatakan bahwa kunjungan anggota dewan dari Bangka Barat ini lebih kepada silaturahmi saja. Memang ada beberapa hal yang menjadi rujukan pihak DPRD ini untuk diterapkan di daerahnya. Seperti bangunan yang terpisah dari RS, pembuatan UTD, cara membuat sosialisasi yang melibatkan pemerintah, serta juga mengadakan kegiatan saat ulang tahun BUMD dan lainnya.
“Memang mereka mendapatkan beberapa masukan dari kita. Kita juga dalam hal ini masih terus berusaha agar semakin baik lagi,” ulasnya.
Saat ditanyai mengenai stok darah pada saat tahun baruan. Ia berkata tidak terjadi peningkatan yang berarti pada pergantian tahun baru. Saat ini pendonor tetap mencapai angka 4ribuan. Sedangkan pendonor sukarela lebih dari 5ribu. Sejauh ini stok darah masih dalam keadaan aman saja.
“Apalagi akhir-akhir ini banyak intasi yang melakukan kegiatan dimana kita selalu ikut pada kegiatan sosial. Jadi stok darah pada saat ini masih cukup baik,” jelas dia.
Editor : Anang