Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHEADLINENUSANTARA

Ekspor di Perbatasan RI-Malaysia Melalui PLBN Nanga Badau Alami Peningkatan

×

Ekspor di Perbatasan RI-Malaysia Melalui PLBN Nanga Badau Alami Peningkatan

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) C Nanga Badau memiliki sebuah progam kerja yaitu Pojok UMKM dan Klinik Ekspor. Progam ini dilakukan untuk mendorong para pelaku usaha ekspor khususnya UMKM di wilayah kabupaten kapuas hulu.

Tim Pojok UMKM dan Klinik Ekspor Bea Cukai Nanga Badau melakukan asistensi UMKM di wilayah kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang. Strategi yang dilakukan Bea Cukai Nanga Badau adalah memberikan edukasi mengenai prosedur kepabeanan ekspor, pemahaman mengenai ketentuan terkait ekspor, dan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Nanga Badau, Henry Imanuel Sinuraya mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki pontensi produk untuk ekspor seperti produk perikanan air tawar (ikan jelawat, ikan kelabau, ikan ringau, ikan seladang, ikan semah, ikan tapah dan ikan tengalan), produk pertanian, madu alam dan kerajinan tangan seperti bangle dan aksesoris kepala, dengan harapan kedepan peningkatan jumlah dan jenis berang ekspor ke negara.

“Bea Cukai Nanga Badau secara konsisten dan berkelanjutan terus berupaya untuk mendukung secara penuh agar UMKM di wilayah kabupaten Kapuas Hulu dapat meningkatkan kegiatan ekspor,” terang Henry kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).

Dijelaskan Henry berdasarkan data Pemberitahun Ekspor Barang (PEB) KPPBC TMP C Nanga Badau diperoleh hasil bahwa kegiatan ekspor melalui PLBN Badau bulan Juli 2024 untuk produk perikanan dan pertanian mencapai kisaran 5,6 ton dengan jumlah dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) 19 dokumen dan nilai ekspor mencapai kisaran 406 jutaan rupiah.

“Di bulan Juli, terdapat tiga dokumen PEB untuk barang berupa produk turunan kelapa sawit (Palm Kernel Expeller) dengan jumlah barang 210an ton, nilai ekspor 390an juta rupiah. Dari ekspor PKE menghasilkan pungutan negara berupa Bea Keluar dan Pungutan Sawit sekitar 100an juta rupiah,” terangnya.

Kemudian lanjut Henry, pada bulan Agustus 2024 ekspor berupa hasil perikanan dan pertanian jumlah barang mencapai 8,7 ton dengan jumlah PEB sebanyak 22 dokumen dan Nilai ekspor mencapai 600an juta rupiah.

“Kegiatan ekspor terutama produk perikanan air tawar melalui PLBN Badau semakin tumbuh, pontensi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan,” tuturnya.

Tak hanya itu, ada peningkatan jumlah barang ekspor dari bulan Juli ke bulan Agustus sekitar 55,40%, hal ini menunjukkan dampak positif atas peningkatan perekonomian di perbatasan.

Untuk itu, Ia selaku Kepala Kantor Bea Cukai Nanga Badau menyambut baik atas kegiatan ekspor menunjukkan pergerakan positif demi peningkatan perekonomian di perbatasan.

Henry ceritakan, pada awal bulan September 2024 Bea Cukai Nanga Badau telah mengunjungi Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat untuk koordinasi terkait tata niaga ekspor arwana dan penguatan ekspor di perbatasan.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kinerja kepada seluruh pegawai Bea Cukai Badau dan sinergi bersama instansi terkait lainnya juga terus mendorong komoditi ekspor di Kapuas Hulu, agar dapat menambah pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya.