BERITA TERKINI

GAPKI Sosialisasi Perlindungan Pekerja Perempuan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit

×

GAPKI Sosialisasi Perlindungan Pekerja Perempuan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit

Sebarkan artikel ini
Oplus_0

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Program terpadu advokasi dan perlindungan pekerja perempuan di sektor perkebunan kelapa sawit dengan mengusung tema “Perempuan Setara Sawit untuk Sumsel Maju” diselenggarakan di The Alts Hotel Palembang, dihadiri langsung oleh Gubernur Sumsel, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Dinas Tenaga Kerja, Narasumber dari berbagai aspek, Rabu (30/7/2025).

Acara ini digelar selama dua hari, 30 sampai 31 Juli 2025, gelaran acara ini ini menghadirkan beragam pemangku kepentingan dari pemerintahan, organisasi industri, hingga tokoh kesetaraan gender.

Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Herman Deru mengatakan, bahwa perjuangan kesetaraan perempuan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Jika kita bicara kesetaraan perempuan di negara Irak, Iran, atau Arab Saudi, dimana disana menyetir mobil saja sudah jadi masalah, di negara kita patut bersyukur, ada regulasi yang mendukung kesetaraan perempuan, menyoroti peran historis pejuang perempuan seperti RA Kartini dan Tjuk Nyak Dien yang telah membuka jalan bagi kemajuan perempuan Indonesia,”

Wilayah Sumsel memiliki keunggulan strategis dengan lahan subur seluas 1,5 juta hektare yang mendukung industri sawit.

“Dari situ, kita punya sekitar 350 ribu pekerja perempuan. Ini angka yang besar dan harus kita perhatikan, bahwa sawit bukan hanya bisa diolah menjadi minyak goreng saja, kosmetik, tapi juga berbagai produk lainnya yang punya nilai tambah tinggi,” tegas Deru.

Gubernur Sumsel juga mengapresiasi peran GAPKI, yang membuka ruang diskusi elit mengenai nasib perempuan pekerja di industri sawit, beliau menekankan, ini bukan sekadar FGD, tapi melahirkan aksi nyata.

“Jangan cuma rapat-rapat. Saya ingin ada keberanian bicara terbuka, termasuk dari para pria, agar kesetaraan bisa tercapai dua arah,” tegasnya.

Saat disinggung mengenai upah para pekerja perempuan terkhusus di sektor perkebunan kelapa sawit menurut Herman Deru, terkait masalah upah untuk pekerja perempuan sudah diatur sesuai regulasi dan patokannya.

“Ada UMP Provinsi, UMP Kabupaten dan Sub sektor, untuk para pekerja yang menerima upah harian, kalau ada kesepakatan dan tidak dibawah standar upah yang telah ditetapkan menurut kami tidak ada masalah,” terang Herman Deru ketika diwawancarai usai acara.

Sementara Ketua GAPKI Cabang Sumsel, Alex Sugiarta mengatakan, bahwa ada 16,2 juta tenaga kerja perempuan yang memberi kontribusi penting dalam industri sawit nasional.

“Sejak tahun 2019 kami kolaborasi dengan ILO, mengembangkan panduan implementasi pemenuhan hak-hak pekerja perempuan di sektor ini, di tahun 2021, bahkan kami sempat meluncurkan buku panduan khusus,” urainya.

Alex juga menjelaskan, bahwa Program ini menghadirkan workshop dan seminar dengan peserta dari berbagai perusahaan anggota GAPKI Sumsel, berdasarkan data, ada sekitar 77 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tergabung di GAPKI.

“Kita ingin mengedepankan perlindungan pekerja perempuan, termasuk hak cuti haid dan cuti melahirkan, serta mendorong implementasi kesetaraan di lingkungan kerja, acara ini dideklarasikan Gerakan Perempuan Setara dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.000 pekerja informal,” urainya.

Alex juga menegaskan bahwa GAPKI, untuk sistem penggajian dan hak cuti setara, apa yang didapatkan pekerja lelaki didapatkan juga oleh perempuan.

“GAPKI pastikan gaji perempuan setara, baik untuk pekerja harian semua tetap sama, dan mengikuti regulasi pemerintah,” tegasnya.