Usai melintas Sibolga Sumatera Utara dan berada di Banda Aceh santun dan ramah penduduk lokal tak akan dapat dilupakan baik dari Padang sampai Kota Sabang.
“Dari mana bang, cuma satu keretanya bang. Hati hati saat dipejalanan,” ucap salah satu warga Aceh bercengkrama serta mengingatkan sembari menawarkan kopi hangat khas daerahnya.
Lanjut dia, hal menarik dalam perjalanan tersebut selain indahnya alam namun yang patut juga untuk dibanggakan yaitu Pulau Sumatera kaya akan Bahasa dan Budaya.
“Bangga, disini kami berdua melihat dan berinteraksi langsung dengan beragam budaya bahkan bahasa daerah yang berbeda beda dan bahkan belum pernah kami dengar,” ungkap Vio.
Sambung dua pemuda ini, untuk pertama kali mereka melintas pulau sumatera dengan rute dan kondisi jalan yang belum pernah mereka lalui.
“Normal perjalanan kami 70-80 km perjam, saat istirahat kami gunakan untuk melepas lelah dan mengecek kondisi sepeda motor kami. Banyak hal yang kami dapatkan saat menapakan kaki ke Kota Sabang dan pulang melalui Provinsi Riau – Jambi dan selamat sampai ke Kota Prabumulih,” pungkasnya.